CIANJUR – Sabtu (31/10/2020) Ketua Daerah Lajnah Imaillah (Perempuan Ahmadiyah) Cianjur, Lilis Sahiba Habib dan Mubalig Cikalongkulon, Maulana Ahmad Syafii beserta istri mengunjungi salah satu keluarga sesepuh Kampung Asem di belakang Pondok Fery Cikalongkulon.
Adapun tujuan kunjungan tersebut adalah untuk menjalin tali silaturahmi dengan keluarga besar seorang anggota Lajnah Cabang Gondrong yang sedang pulang kampung untuk melahirkan di tempat orang tuanya yang masih non-Ahmadi.
Sambutan yang hangat dari tuan rumah kepada rombongan terasa seperti sudah pernah bertemu lama. Padahal mereka baru saling mengenal.
Satu persatu keluarga Haji Patoni menemui dan menyambut Ahmadiyah dengan ramah. Sehingga obrolan ringan yang terjadi itu membuat suasana semakin akrab.
Nenek dari Reza Pratiwi bernama Hajah Nunung. Ia merupakan salah satu sesepuh di Kampung Asem.
Raut muka Hajah Nunung nampak bahagia melihat kedatangan rombongan Ahmadiyah. Kehadiran rombongan yang sama sekali belum dikenalnya membuat salut tak terhingga.
Sementara itu, Dian Ibu dari sang Lajnah ternyata sudah banyak mengetahui tentang eratnya persaudaraan yang terjalin dengan baik oleh ibu-ibu pengajian Lajnah di Cabang Gondrong. Ia mengutarkan kekagumannya akan persatuan dan kesatuan para Lajnah Imaillah Cabang Gondrong.
Kemudian, Mubalig Cikalongkulon, Maulana Ahmad Syafii menanggapi penilaian Ibu Dian atas kebaikan akhlak orang Ahmadiyah.
Ia mengatakan bahwa hal itu tak lain karena orang Ahmadiyah betul-betul berusaha mengamalkan motto “love for all hatred for none”.
“Motto love for all hatred for none yang digaungkan oleh warga Muslim Ahmadiyah betul-betul berusaha diamalkan dalam kehidupan nyata warganya,” tutur Ahmad Syafii.
Ketika menjelang maghrib, Ketda Cianjur beserta rombongan pun berpamitan.
Semua sangat berharap untuk dapat bertemu kembali di lain waktu.
“Semoga pertemuan Mubalig dan Pengurus Daerah (Pengda) Lajnah Imaillah dengan tokoh sesepuh di Kampung Asem ini dapat menambah erat tali persaudaraan sesama Muslim,” ucap Lilis.
Kontributor: Yati Syafii
Editor: Hajar Ummu Fatikh