Banjarmasin, (13/4/2019). Jemaat Ahmadiyah Banjarmasin kembali kedatangan 21 orang tamu dari Mahasiswa/i dan dosen UIN Fakultas Tarbiyah jurusan PAI (Pendidikan Agama Islam) yang sebelumnya pada tanggal 3 April lalu dari jurusan Fakultas Usuluddin telah berkunjung.
Kali ini Mbak Nurul Qomariyah dosen yang mendamping para mahasiswa/i berkunjung ke Pusat Jemaat Banjarmasin untuk mengenal Ahmadiyah lebih dekat. Pada kegiatan ini dihadiri oleh 5 orang anggota Lajnah, 5 orang Anshor, 3 orang Khudam dan 3 NAI. Acara di mulai pukul 08.40 dimulai dengan pemutaran VCD Selayan Pandang Ahmadiyah. Tepat pukul 09.00 WITA acara dibuka oleh Ketua Jemaat Banjarmasin Bapak Masriadi Damanik. Acara di buka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh salah seorang mahasiswa UIN. Selanjutnya dimulai dengan pembicara pertama menyampaikan ‘Sistem Kaderisasi dalam Jemaat Ahmadiyah’.
Dimulai dari ristahnata (perjodohan) antar keluarga Ahmadi yg disampaikan oleh Bapak Rian. Selain itu disampaikan juga bahwa Jemaat Ahmadiyah memiliki Struktur organisasi dari tingkat internasional, nasional, wilayah dan cabang dan sumber pendanaan Jemaat Ahmadiyah dalam penyebaran Islam, dengan menjelaskan jenis-jenis pengorbanan dalam jemaat Ahmadiyah. Penjelasan kaderisasi dalam jemaat ini tentu membuat hal yg menarik bagi para mahasiswa karena sistim kaderisasi seperti ini tidak ada dalam organisasi lain kecuali di Jemaat Ahmadiyah.
Pembicara kedua disampaikan oleh Bapak Mubda Kalsel Mln Aminullah Yusuf menjelaskan sejarah berdirinya Jemaat Ahmadiyah, Aqidah Jemaah Ahmadiyah dan Sistrm ke-Khalifahan dalam jemaat Ahmadiyah. Ada 2 mahasiswa/i yang memberi pandanganya terhadap Ahmadiyah, yaitu Muhammad Nazwar dan Mahna yang memberikan pandanganya bahwa Ahmadiyah menurut MUI adalah organisasi sesat dan menyesatkan, dan telah dilarang oleh negara dengan di keluarkannya SKB 3 menteri. Inilah pandangan yang tertanam dalam fikiran kebanyakan orang tentang Ahmadiyah termasuk mahasiswa UIN.
Setelah testimoni dari mahasiswa lalu Mubda Kalsel menjelaskan materi Aqidah Jemaat Ahmadiyah kepada Mahasiwa, juga menjelaskan penyebaran jemaat Ahmadiyah ke seluruh dunia yang begitu pesat. Dalam kurun waktu 130 tahun Jemaat Ahmadiyah sudah tersebar di 212 negara dengan pengikut lebih dari 200 juta yang awalnya hanya ada di India dengan pengikut 40 orang saja. Setelah penyampaian materi acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Ada beberapa pertanyaan, diantaranya apakah Ahmadiyah Ahlu Sunnah Wal jamaah dan apa pengertian Ahlu Sunnah menurut Ahmadiyah?. Kemudian apa hubungan pendakwaan Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s sebagai Imam Mahdi a.s yang terdapat dalam hadist Rasulullah SAW bahwa Imam Mahdi akan datang menjelang hari kiamat untuk membunuh Dajjal padahal beliau sudah wafat.
Pertanyaan lainya Bagaimana Ahmadiyah melakukan sholat Jumat padahal jamaahnya tidak sampai 40 orang. Beberapa pertanyaan itu di jawab oleh narasumber dan Bapak Ketua Banjarmasin. Dalam sesi tanya jawab ini disampaikan juga terkait pertanyaan dari mahasiswa bagaimana proses baiat anggota Jemaat Ahmadiyah kepada Imam Mahdi as. Menjawab pertanyaan ini, Nuryadi Qaid Daerah Kalsel diminta menyampaikan pengalamannya dalam proses menerima dan mengimani Imam Mahdi a.s.
Di akhir acara diberikan buah tangan berupa buku-buku bagi para mahasiswa yg bertanya. Pukul 12.00 kuliah umum dan diskusi ditutup dengan doa oleh Mubda Kalsel, foto bersama dan makan siang.
Kontributor : Mln. Aminullah Yusuf / Mubda Kalsel