Pagi yang cerah mengiringi langkah para Ibu dan adik-adik Nashirat untuk mengikuti Muawanah Gabungan Lebaksari dan Parakansalak. Meskipun saat itu hari libur, namun rona wajah nan penuh semangat nampak memancar bak mentari pagi yang terbit menyinari relung-relung bukit di sekitar Parakansalak dan Lebaksari. Dus, di Mesjid Baiturrahman lah magnet rohani tersebut bersatu padu menjadi sumber hakikat indahnya semesta.
Minggu, 24 Maret 2019 adalah saksi ketika kegiatan rohani tersebut semarak dengan ragam khazanah. Bukan hanya senyum, sapa dan salam yang menghiasi kegiatan pagi itu, panitia pun menghadirkan bazar yang menarik untuk mengantarkan kegiatan Mugab kali itu. Ragam produk mulai dari perlengkapan dapur hingga aneka jajanan yang lezat dan bergizi mewarnai kegiatan bazar pagi itu, menyempurnakan semangat menuju pembukaan acara.
Tepat pukul 09.00 WIB para peserta mulai memadati ruangan Mesjid, dan tak lama kemudian para peserta disuguhi lantunan pembacaan Al-Qur’an yang merdu oleh Nn. Fahira. R seorang anggota Lajnah Lebaksari. Acara dilanjutkan dengan pembacaan Janji LI oleh ibu Euis Sukaesih dan pembacaan Nazm oleh Nn.Tiara dari Parakansalak. Para peserta menyimak syahdunya syair bait demi bait dan suasanapun menjadi hening, yang terdengar hanyalah alunan nada-nada kerohanian.
Acara kemudian dirangkai dengan materi kesehatan membahas Penanganan Luka di kulit, yang disampaikan oleh Ny. Merliana Prasetya. “Cara penangan luka bakar dan luka lecet, sebaiknya membersihkan tangan terlebih dahulu dengan menggunakan air mengalir dan sabun dan basuh luka dengan cairan NACL 0.9%. Jika sudah bersih gunakan salep Antibiotik secara merata kemudian ditutup dengan kasa steril lalu diplester”, demikian tuturnya.
Materi kedua adalah materi rohani disampaikan oleh ibu Euis Sukaesih S.Pd, M. Pd. Beliau menjelaskan mengenai “Hari Masih Mau’ud as”. Beliau menuturkan, “Yang dimaksud memperingati Hari Masih Mau’ud adalah memperingati Bai’at pertamanya, jadi bukan memperingati hari lahirnya, karena tanggal lahir beliau adalah tgl 13 Pebruari 1835”.
Materi selanjutnya disampaikan oleh Ibu Mayang Asri Rahmat Tunisa, S.Pt. dengan tema : ‘Etika Seorang Muslimah’. “Etika itu sendiri adalah ibadah kepada Allah,kita harus bisa jaga sopan santun dalam pergaulan, menjaga pardah, menjaga etika baik ucapan dan perilaku. Apalagi sekarang semua serba dimudahkan karena adanya HP dan internet. Sebagaimana tertera dalam surah Adz-Dzariyat Ayat 57 yang artinya : ‘Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya beribadah kepada-KU”, tuturnya.
Setelah tuntas penyampaian materi, bazar dibuka kembali dan sontak saja para peserta menyerbu berbondong bondong ke ruang Bazar. Ada yang langsung dinikmati dan ada juga untuk dibawa pulang sekedar menjadi oleh-oleh untuk keluarga dirumah.
Ibu Heni Herlina selaku panitia menuturkan, “Dengan diadakannya Muawanah Gabungan ini diharapkan dapat meningkatkan ghairat anggota dalam penghidmatan, silaturahim antar sesama warga jemaat dan saling berbagi ilmu, sehingga dapat menambah rasa saling memiliki dan akan timbul rasa persaudaraan”. Kegiatan ini pun semakin bermakna tatkala para simpatisan ghair ahmadi turut menikmati sempurnanya tahapan demi tahapan acara.
Kontributor : Ny. Merliana Prasetya – Jabar 03