Selasa, 19/2/2019. Pengurus Daerah Lajnah Imaillah (Muslimah Ahmadiyah) Sukabumi menghadiri undangan Pelatihan Kader Posyandu Tingkat Kota Sukabumi di Gedung Serbaguna Kecamatan Cikole Sukabumi. Pelatihan dihadiri oleh 86 Kader Posyandu.
Acara dibuka langsung oleh Walikota Sukabumi Bapak Achmad Fahmi S.Ag.,M.Pd. Dalam sambutannya beliau menyampaikan sejarah awal dibentuknya Posyandu yaitu pada tahun 1986 di Yogyakarta bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional. Selain itu beliau mengingatkan bahwa Posyandu merupakan bagian terdepan di dunia kesehatan oleh karenanya diperlukan dedikasi yang tinggi dari para kadernya bekerjasama dengan pemerintah.
Setelah sambutan Bapak Walikota, acara dilanjutkan dengan penyampaian Materi “Konflik dan Kekerasan Pada Wanita dan Anak-anak” oleh Ibu Hj. Fitri Hayati Fahmi, S.Ag., M.MPd yang merupakan isteri dari Bapak Walikota.
Dalam pemaparannya beliau mengingatkan bahwa Posyandu memiliki peran yang strategis dalam upaya pencegahan penyakit, perbaikan gizi masyarakat bahkan memberikan edukasi terkait wanita dan anak-anak, sehingga berbagai potensi negatif dapat dihindari.
Revitalisasi atau penguatan kembali posyandu sebenarnya sudah mulai digiatkan sejak tahun 1999 namun hingga sekarang masih diperlukan upaya serius untuk mencapainya. Menurut data kunjungan posyandu, setiap bulannya rata-rata hanya 60 persen balita yang rutin datang ke posyandu.
Tantangan yang dihadapi posyandu di zaman modern ini tentu tidak ringan. Salah satunya adalah mencari kader yang berkualitas dan memiliki kapasitas untuk membantu masyarakat.
Upaya lain untuk meningkatkan minat masyarakat ke posyandu adalah membuat program Posyandu Plus. Bentuknya bisa melakukan pemberian makanan tambahan, melakukan ceramah gizi dan kesehatan, atau mengadakan Pendidikan Anak Usia Dini.
Pos Pelayanan Terpadu atau Posyandu selama ini hanya akrab di telinga jika musim imunisasi tiba. Kegiatan yang dilaksanakan di Posyandu juga biasanya hanya terbatas pada penimbangan badan anak serta pemberian makanan tambahan. Padahal, posyandu bisa menjadi ujung tombak pengentasan persoalan gizi dan peningkatan kesehatan anak karena posyandu mampu menyentuh sampai tingkat desa, bahkan rukun warga (RW).
Oleh karenanya Pendamping Kader Posyandu (PKP) merupakan garda terdepan pengelolaan kesehatan masyarakat yang senantiasa berorientasi menjaga kesehatan masyarakat.
Kontributor : Ny. Lomrah Fauziah