Sore hari ba’da Ashar, Sabtu 26 Januari 2019, JAI Cianjur mendapat kunjungan Ibu Dian dari Setara Institut. Beliau diterima oleh Bapak Amirda Jabar 4 Drs. Ahmad Garnida dan Bapak Mubda Mln. Habib Ahmad Berlin.
Tujuan kunjungan beliau tidak lain untuk mencari informasi dampak dari SKB 3 Mentri di daerah Cianjur. Dengan panjang lebar Bapak Amirda menceritakan dampak dikeluarkan SKB tersebut, yang sampai saat ini di beberapa cabang, baliho SKB tersebut masih terpangpang, walaupun sudah lusuh dan hampir tidak terbaca, adapun di Cianjur sendiri baliho SKB tersebut di copot oleh Petugas PU karena pelebaran jalan.
“Apakah sampai saat ini ada perlakuan diskriminasi yang mencolok?….”. Demikian pertanyaan dari Ibu Dian kepada salah seorang pengurus Lajnah Imailah Muslimah Ahmadiyah Cianjur yang ketepatan hari itu telah melaksanakan rapat bulanan di rumah misi.
“Diskriminasi mencolok di Cianjur nya tidak ada namun ada beberapa di cabang lain, seperti di Cipeuyeum yang Masjidnya di rusak”. Jawab Ibu Ai Kurnia.
Selanjutnya bapak Amirda menceritakan baru-baru ini mendapat surat dari Kesbang yang meminta data nama-nama serta jumlah anggota pengikut Ahmadiyah di Kabupaten Cianjur, namun Bapak Amirda dan Bapak Mubda menolak keras dan tidak mau memberikan setelah koordinasi dengan pengurus Besar JAI.
Kesempatan tersebut tidak di sia-siakan oleh salah seorang pengurus Lajnah Cianjur dengan memperkenalkan dirinya sebagai sekertaris tabligh yang memiliki tugas diantaranya memperkenalkan apa itu Ahmadiyah.
Pengurus yang lain berkesempatan juga bercerita singkat bagaimana ia awal mulanya mengetahui Ahmadiyah sampai menerima masuk kedalam Jamaah Ahmadiyah. Kisah dari sekretaris Umur Talibaat Lajnah Cianjur.
Dikarenakan waktu yang singkat sudah tiba waktunya Azan Maghrib, setelah sebelumnya Ibu Dian menyempatkan mencicipi menu sayur asam dan kawan-kawan hidangan rapat perdana Lajnah Cianjur di periode 2018-2020. Tentunya kunjungan ini sangat istimewa dan menjadi penyemangat bagi kami di awal tahun.
Kontributor : Vina Tunisa Fauziah