Medan– Jamaah Muslim Ahmadiyah Medan mendapat kunjungan dari mahasiswa Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), Rabu (16/05/2018).
Mewakili mahasiswa UINSU, Fadlan mengatakan maksud kedatangannya untuk bersilaturahmi.
“Kami datang ke Ahmadiyah untuk silaturahmi, dan diskusi seputar Ahmadiyah”, Kata Fadlan.
Para mahasiswa menanyakan tentang tata cara shalat, tata cara pernikahan, tradisi dan pelaksanaan haji, khutbah Jumat hingga kebiasaan di Ahmadiyah jiga ada orang yang meninggal.
Mubaligh Ahmadiyah Medan, Mln. Idris menjelaskan jika praktek ibadah tidak ada perbedaan dengan umat Muslim pada umumnya.
“Ahmadiyah menjalankan Rukun Islam yang 5 dan Rukun Iman yang 6. Sama dengan yang lain tak ada bedanya”, jelas Mln. Idris.
Sementara itu mengenai haji dan orang meninggal, Mln. Idris menegaskan bahwa para Muslim Ahmadi naik hajinya ke Mekkah.
“Muslim Ahmadi naik haji ya ke Mekkah. Dan ketika seseorang meninggal sebagai fardhu kifayah harus diurus jenazahnya sampai dikuburkan, kemudian dilanjutkan dengan takziah selama tiga hari “, ujarnya.
Mln. Idris menambahkan, berkenaan dengan pelaksaan khutbah Jumat para Muslim Ahmadi dianjurkan untuk menyaksikan secara langsung melalui MTA (Muslim Television Ahmadiyah).
“Khutbah Jumat yang disampaikan oleh Imam Jamaah Muslim Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad. Jadi untuk materi khutbah Jumat dari beliau biasanya, yang dipakai rujukan khatib dalam menyampaikan khutbah Jumat di Masjid-Masjid yang dikelola oleh Ahmadiyah.
Sementara itu, Amir Jamaah Muslim Ahmadiyah Sumatera Utara, Junaidi menyampaikan mengenai hal yang sangat signifikan dalam Ahmadiyah, yaitu soal kedatangan Imam Mahdi.
“Menurut kami sosok Imam Mahdi sudah zahir sempurna dalam wujud pendiri Jamaah Muslim Ahmadiyah , Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (as). Ahmadiyah didirikan hanya untuk menlanjutkan misi Yang Mulia Rasulullah SAW guna menyebarkan Islam yang toleran, sejuk dan penuh kedamaian”, terangnya.