JAKARTA – Dalam sambutan pemberian penghargaan Yap Thiam Hien Award 2017 di Aula Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (24/1) Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoli mengatakan bahwa dia mengikuti setiap dakwah KH Mustofa Bisri melalui media sosial Twitter. Hal yang sama juga disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudji Astuti.
Dalam pidato usai dirinya terpilih sebagai peraih penghargaan Yap Thiam Hien Award 2017, sosok yang juga akrab disapa Gus Mus ini mengatakan bahwa dirinya sangat aktif di media sosial dan menggunakan Twitter, Facebook, website dan Youtube untuk berdakwah.
“Di era Milenial saat ini dimana media sosial jadi satu kekuatan arus informasi yang bahkan lebih cepat dan diperhitungkan dibanding media arus utama seperti media cetak dan televisi, memang sudah selayaknya para agamawan menjadikan media sosial sebagai sarana utama strategi dakwahnya agar pesan yang ingin disampaikan ke masyarakat bisa cepat diterima,” sebut Juru Bicara Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Yendra Budiana.
Dirinya menambahkan banyak saat ini ulama-ulama yang dahulunya bahkan tidak terkenal mendadak jadi idola baru masyarakat karena diawali popularitasnya di media sosial. Hal inilah yang disadari oleh para ulama seperti Gus Mus.
“Di tengah fenomena dunia maya dikuasai para pendakwah dan tokoh yang mempromosikan kekerasan dan intoleransi atas nama isu agama, memang jadi tantangan agar para ulama moderat mulai aktif serius menjadikan media sosial sebagai sarana dakwahnya dengan sasaran utama generasi milenial yang sepanjang hari selalu terhubung dengan internet, sehingga mereka mendapatkan informasi yang berimbang dan pilihan bagaimana seharusnya beragama yang baik dan benar,”sambung Yendra.
Ia juga berpendapat jika para agamawan tidak bisa lagi hanya mengandalkan dakwah dengan pendekatan konvensional karena teknologi telah merubah pola perilaku masyarakat khususnya generasi milenial yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya.
“Peran Gus Mus yang berdakwah melalui media sosial mengajak umat beragama tanpa kekerasan layak menjadi ulama teladan yang seharusnya diikuti generasi milenial,”pungkas Yendra.
Kontributor: Andra
Editor : Talhah Lukman Ahmad