Dirinya juga menceritakan beberapa program-program sosial yang pernah digelar oleh Jamaah Ahmadiyah Pekanbaru seperti donor mata, donor darah, dan bantuan kepada korban bencana alam.
PEKANBARU – Sekretariat Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Bahana Mahasiswa Universitas Riau, Rabu (22/2) kedatangan tamu dari Majelis Khuddamul Ahmadiyah Indonesia (MKAI) Pekanbaru dan AMSA Riau. Dua organisasi berbasis kepemudaan milik Jamaah Ahmadiyah ini mempererat silaturahmi dan meningkatkan komunikasi yang terjalin sejak tahun 2012.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/februari-2017/feed/” number=”3″]
“Kami sangat berterimakasih kepada MKAI dan AMSA Riau yang telah berkunjung ke sekretariat kami ini, sebelumnya pada tahun 2012 Ahmadiyah pernah berkunjung ke sekre kami pada saat mubalighnya pak Daud”, ujar salah satu pengurus LPM Bahana Mahasiswa Universitas Riau Suryadi saat menyambung kedatangan anggota khuddam dan AMSA.
Dalam kunjungan ini, MKAI Pekanbaru dan AMSA Riau membuka kesempatan untuk diskusi tentang Imam Mahdi dan Jamaah Ahmadiyah. Mln. Zulfikar Ahmad Damanik membuka dialog dengan menjelaskan kelahiran Imam Mahdi yang dijanjikan hingga perkembangan Islam dan Jamaah Ahmadiyah di dunia.
“Ahmadiyah telah tersebar ke seluruh dunia dan diterima”, jelas Mln. Zulfikar Ahmad Damanik.
Dirinya juga menceritakan beberapa program-program sosial yang pernah digelar oleh Jamaah Ahmadiyah Pekanbaru seperti donor mata, donor darah, dan bantuan kepada korban bencana alam. Dalam kesemapatan yang sama, Wakil AMSA Riau, Aswadi menambahkan bahwa selain kegiatan tersebut, para mahasiswa dan pelajar yang tergabung dalam AMSA Riau berusaha menjalin hubungan kerjsa sama dengan sejumlah organisasi mahasiswa.
“Kami (AMSA Riau-red) juga sebaik mungkin menjalin hubungan silahturahmi kepada organisasi-organisasi mahasiswa dan menyampaikan pesan-pesan perdamaian dan ajaran islam sesungguhnya,” sambungnya.
Sementara itu pengurus LPM Bahana Mahasiswa Universitas Riau lainnya, Badru mempertanyakan pandangan Jamaah Ahmadiyah mengenai Surah Al-Maidah ayat 51 yang saat ini tengah tengah hangat menjadi pembicaraan khalayak umum. Sekretaris Tabligh MKAI Pekanbaru, Imron menanggapi pertanyaan tersebut.
“Surat Al-Maidah ayat 51 itu kata aulia tidak hanya bermakna pemimping tetapi lebih kepada sahabat atau penasehat. Penasehat dimaksud penasehat dalam agama. Bukan penasehat dalam menjalankan pemerintah atau keduniawian.”
Dalam akhir diskusi, Mln. Zulfikar Ahmad Damanik memberikan buku dan brosur mengenai sejarah Jamaah Ahmadiyah.
Kontributor : Andi Wijaya
Editor : Talhah Lukman Ahmad