“Supaya menjadi suri tauladan dari segala aspek kehidupan kita bisa membagi menjadi dua bagian. Sebelum dan sesudah pendakwaan. Sehingga akan paham siapa Rasulullah SAW. Mari kita tingkatkan ilmu dan kecintaan,”
TASIKMALAYA – Meningkatkan benih suri tauladan Rasulullah SAW di setiap anggotanya, Jamaah Ahmadiyah Singaparna dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW acara siratun nabi yang digelar di Masjid Baitu Rahim, Singaparna, Minggu (11/12).
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/tasikmalaya/feed/” number=”3″]
Mengangkat tema ‘Dengan Meneladani Rasulullah SAW Kita Tebarkan Islam yang Rahmatan Lil Alamiin’, Ketua Cabang JAI Singaparna, Nanang Ahmad Hidayat dalam sambutannya menyampaikan pentingnya persatuan dan kembali kepada ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW.
“Seluruh umat islam harus bersatu padu kembali kepada ajaran rasul yang rahmatan lilalamin. Kita harus berintropeksi diri bahwa selayaknya kita sebagai muslim harus kembali kepada tujuan dari pada ajaran islam sendiri untuk menjadi Islam yang mebawa cinta damai,” ujar pria yang juga menjabat Amir Daerah Tasikmalaya.
Sementara itu, perwakilan Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Tasikmalaya, Fuadi memuji Jamaah Ahmadiyah yang memilih menggunakan istilah siratun nabi yang berarti perjalanan hidup seorang nabi. Menurut pemuda yang menempuh S 2 di Kairo tersebut penggunaan kata maulud berarti hanya memperingati hari lahir tanpa meneladani perjalanan hidup dari Rasulullah SAW. Di hadapan para hadirin, Fuadi menceritakan usahanya menyuarakan situasi dan kondisi Jamaah Ahmadiyah Indonesia dan pengikutnya di berbagai forum.
Dirinya juga terkesan dengan para anggota Ahmadiyah yang memiliki kesabaran yang tinggi. “Sabar, optimis, santun, tawakal, dan tawadunya anggota Jamaah Ahmadiyah membuat saya berkesan. Jemaat diuji tetap sabar. Optimis dilangkahnya, di jemaat gak ada tuh ada acara kekurangan dana. Optimis akan setiap kegiatan.” sambungnya pria yang diakrab Aa Fuadi tersebut.
Tidak cukup sampai disitu, pujian Fuadi sampaikan terkait keramahan dan ketaatan warga Ahmadi Singaprna. Menurutnya Ahmadiyah menjadi organisasi islam terbesar dan terdepan karena sukses mengembalikan citra Islam sebagai agama yang ramah.
“Jemaat bisa paling depan, lihat saja tidak ada asap rokok di Masjid . Lihat juga pemimpin yang dipilihnya tidak merokok. Aduh! Kalau saya kepake, nanti diundang terus. Islam yang ramah, bukan marah,” sahutnya.
Pada acara yang dihadiri ratusan hadirin ini, Mubaligh JAI Singaparna, Mln. Usman mengajak warga Ahmadi untuk meningkatkan ilmu dan kecintaan terhadap Islam dan Ahmadiyah. “Supaya menjadi suri tauladan dari segala aspek kehidupan kita bisa membagi menjadi dua bagian. Sebelum dan sesudah pendakwaan. Sehingga akan paham siapa Rasulullah SAW. Mari kita tingkatkan ilmu dan kecintaan,” tutupnya.
Kontributor : Nukila Ghaida Fatin
Editor : Talhah Lukman Ahmad