Kedepan pihak Jamaah Ahmadiyah Jawa Timur berharap Jawa Pos jika akan memberitakan terkait Ahmadiyah agar mengadakan koordinasi terlebih dahulu. Pihaknya bersedia difasilitasi Jawa Pos untuk berdiskusi dan bersilaturahmi dengan pihak Kemenag.
SURABAYA – Silaturahmi delegasi Jamaah Ahmadiyah Jawa Timur ke kantor redaksi Jawa Pos membuahkan hasil. Jawa Pos memberitakan kunjungan serta klarifikasi tersebut pada surat kabar Jawa Pos edisi Selasa 8 November 2016.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/surabaya/feed/” number=”3″]
Sehari sebelumnya, Senin (7/11), di hadapan awak redaksi, pimpinan DPW Jamaah Ahmadiyah Jawa Timur, Mln. Arif Rahman Hakim membantah jika Jamaah Ahmadiyah adalah aliran yang menyimpang. Dirinya menekankan jika Ahmadiyah adalah bagian dari Islam. Bahkan mubaligh yang pernah bertugas di majelis Sindangbarang tersebut mengatakan saat ini Jamaah Ahmadiyah tengah berusaha menerjemahkan Al-Quran ke dalam 100 bahasa.
Kedepan pihak Jamaah Ahmadiyah Jawa Timur berharap Jawa Pos jika akan memberitakan terkait Ahmadiyah agar mengadakan koordinasi terlebih dahulu. Pihaknya bersedia difasilitasi Jawa Pos untuk berdiskusi dan bersilaturahmi dengan pihak Kemenag.
Terpisah, Mubaligh Daerah Jawa Timur 2, Mln. Sajid Ahmad Sutikno mengatakan dalam pertemuan dengan salah satu media cetak terbesar di Asia Tenggara tersebut pihak Jamaah Ahmadiyah menyampaikan bahwa Departemen Agama RI di tahun 1965 menggunakan karya Ahmadiyah berjudul Pengantar Untuk Mempelajari Al-Quran karya Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad sebagai rujukan terjemah Alquran Depag RI pada mukadimah dan penulisan khat arab.
“Republika 23 Nopember 2014 juga diberitakan bahwa Ditjen Bimas Islam Kemenag menilai Ahmadiyah tidak menodai Islam,” pungkasnya.
Kontributor : Lailil Nuroniyah
Editor : Lisnawati