Sintang – Kecintaan kepada Nabi Muhammad Saw. telah dibuktikan oleh puluhan Muslim Ahmadiyah di Kota Sintang pada acara Shiratun Nabi.
Acara yang dikemas dalam kegiatan tarbiyat rutinnya itu dapat dilaksanakan pada Selasa, 17 September 2024 malam.
Safrizal Caniago mewakili pengurus menyampaikan sambutannya dalam kesempatan penuh berkah itu.
“Alhamdulillah berkat karunia Allah Ta’ala malam ini kita bisa mengadakan acara “Shiratun Nabi”. Semoga kita akan selalu ingat kisah kehidupan suci Rasulullah Saw. yang nanti akan disampaikan oleh pembicara. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari acara ini”, tutur Safrizal Caniago, Nazim Ansharullah Kalbar 2.
Pembicara tunggal dalam acara itu adalah Mln. Sajid Ahmad Sutikno, muballigh daerah Kalbar 2 .
“Di dalam Islam, kepemilikan akhlak luhur di setiap kesempatan sangat diperhatikan. Baik di lingkungan rumah maupun masyarakat luas. Pada semua level hendaknya para pengikutnya mampu memperlihatkan akhlak mulia, seberapa banyak ajaran itu diberikan hingga hal-hal yang mendasar”, jelas Sajid diawal ulasannya.
“Rasulullah Saw melalui amalannya berkali-kali mengingatkan kepada umatnya, kepada kita untuk memiliki akhlak luhur tersebut”, imbuhnya.
Lebih lanjut, pembicara asal kabupaten Jombang itu kemudian menyampaikan nasihat yang pernah disampaikan Hadhrat Mirza Masroor Ahmad, Khalifah Islam Ahmadiyah ke-5.
“Hal ini harus menjadi perhatian bagi kita para ahmadi supaya memiliki akhlak mulia, sesuai dengan ajaran Islam yang contohnya telah ditauladankan oleh Rasulullah Saw.. Jika tidak, maka tidak ada artinya kita menyebut diri sebagai muslim Ahmadi,” ucapnya.
Sajid Ahmad Sutikno secara khusus juga memaparkan beberapa padangan mendalam pendiri Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Ghulam terhadap Rasulullah Saw.
“Nabi Musa as seorang yang amat sabar dan lembut hati kepada Bani Israil dibandingkan nabi-nabi mereka lainnya. Kitab Taurat mengungkapkan bahwa nabi Musa as lebih baik dan lebih agung dari semua nabi bangsa bani Israil dalam hal kebaikan hati, kelembutan dan nilai-nilai akhlak yang tinggi”, terangnya.
“Allah pun memuji kelembutan hati Musa as dengan kata-kata yang tidak pernah digunakan kepada nabi-nabi Bani Israil lainnya”, tambahnya.
Menurut Sajid, pendiri Ahmadiyah memiliki kesan istimewa dihatinya terhadap Rasulullah Saw.. Hal itu tidak dapat dicari bandingannya dengan semua nabi-nabi yang pernah ada.
“Namun harus diakui bahwa nilai-nilai akhlak yang agung dari yang mulia Rasulullah Saw adalah seribu lebih tinggi dibandingkan Musa as. Dalam diri beliau Saw. terkumpul semua akhlak mulia yang tersebar diantara para nabi dan seluruh manusia”, dengan suara tegas dan semangat diungkapkan Sajid.
Hal itu dikatakannya sesuai dengan firman Allah Ta’ala dalam QS. Al-Qalam: 5 yang artinya “Sesungguhnya engkau benar-benar memiliki akhlak luhur.”
Sebelum diakhiri uraiannya, Sajid lebih lanjut menyampaikan pandangan Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as lainnya.
“Tuhan telah menganugerahkan rahmat-Nya atas diri beliau Saw. dalam takaran yang tertinggi, dan tidak ada nabi lain yang bisa sepadan derajatnya dengan beliau Saw,” pungkasnya.
Pada pertemuan singkat itu juga sempat disampaikan kisah-kisah inspiratif kehidupan suci Nabi Muhammad Saw.. Sehingga membuat hadirin semakin antusias menyimak. Acara pun ditutup dengan doa bersama dipimpin Mln. Murbayudin Qoyyum. *