Dua minggu sebelum acara, Ibu Ketua Daerah (Ketda) Lajnah Imaillah (LI) Wilayah Jawa Barat (Jabar) 03, Lomrah Fauziah Ilyas sudah mengumumkan pelaksananaan Muawanah Gabungan (Mugab) yang harus diikuti oleh Lajnah dan Nashirat.
Mugab tersebut bertemakan “Peran Lajnah Sebagai Pendidik Dalam Membentuk Pola Asuh Islami.”
Dengan narasumber dari Pengurus Pusat Lajnah Imaillah (PPLI):
- Sekretaris Tarbiyat, Mersi Kurniati
- Sekretaris Nashirat, Mutia Siddiqa
- Sekretaris Sehat Jasmani, dr. Aan Farhatunisa
Pelaksanaan Mugab dilakukan secara online melalui WhatsApp Grup Lajnah Wilayah Jabar 03.
Rabu, 23 Desember 2020 tepat pukul 09.00 WIB acara dimulai dan dipandu oleh Ibu Lomrah Fauziah Ilyas selaku Ketda Jabar 03.
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran surah Al-Imran ayat 103-105.
Kemudian dilanjutkan dengan doa pembuka yang dipimpin oleh Ibu Mersi Kurniati sebagai Sekretaris Tarbiyat PPLI.
Kemudian dilanjutkan dengan lantunan syair, pembacaan hadits, Musyaira serta Malfhuzat mengisi rangkaian sesi pembukaan yang di share dalam bentuk voice note.
Materi pertama dengan judul “Peran Lajnah Sebagai Pendidik Dalam Membentuk Pola Asuh Islami” disampaikan oleh Ibu Mersi Kurniati.
Di antaranya, ia menyampaikan kutipan Hadhrat Khalifatul Masih V dan hadits yang menjelaskan tentang pentingnya seorang ibu memiliki kesadaran akan tanggungjawabnya. Karena ia sebagai perawat kehidupan sekaligus sebagai pendidik.
“Setiap ibu hendaknya selalu dalam keadaan ingat atau sadar akan status dan tanggungjawabnya sebagai ibu” (Hz. Khalifatul Masih V).
“Didiklah anak-anakmu tiga perkara yaitu: cinta kepada Nabi mereka, cinta kepada sanak keluarga dan membaca Al-Qur’an” (HR. Ath-Thabrani).
Kemudian, Ibu Mersi Kurniati menjelaskan bahwa para ibu harus memperhatikan perilaku mereka karena bahkan jika anak-anak tidak memperlihatkan bahwa mereka mendengarkan orang tua mereka, mereka akan meniru perilaku orangtua mereka.
Jadi, jika seorang ibu ingin membesarkan seorang anak Ahmadi Muslim yang saleh, penting baginya untuk:
- Memiliki kecintaan kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya (Muhammad SAW)
- Benar dalam bai’at mereka kepada Hadhrat Masih Mau’ud
- Memperlihatkan penghormatan dan ketaatan kepada Hadhrat Khalifatul Masih dan Nizam Jemaat (Pengurus Pusat Jemaat)
- Senantiasa mendirikan shalat dan membaca Al-Qur’an dalam rumahnya
- Berpegang teguh pada pardah
- Berhenti dari kebohongan, memfitnah dan bergosip
- Memperlihatkan rasa hormat dan kecintaan terhadap suami dan keluarga
- Menciptakan sebuah rumah yang penuh cinta dan keharmonisan. (Paradise Under Your Feet, Hal. 21)
Sedangkan materi kedua, khusus para Nashirat dengan judul “Patuh dan Taat Kepada Orang Tua” disampaikan oleh Ibu Mutia Siddiqa selaku Sekretaris Nashirat PPLI.
Ia mengutip surah Bani Israil Ayat 24 – 25 yang berbunyi:
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.
Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam hidupmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “Ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang. Dan ucapkanlah “Wahai Tuhan-ku, kasihanilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.”
Lalu, materi terakhir disampaikan oleh dr. Aan Farhatunisa selaku Sekretaris Sehat Jasmani PPLI.
Tema yang disampaikan yakni mengenai “Penegakan Protokol Kesehatan Ditengah Pandemi”.
Ia menjelaskan mengenai Protokol Kesehatan (3M) yaitu:
- Memakai Masker
bahwa masker harus menutupi hidung, mulut dan juga dagu. Kemudian, ia juga menerangkan apabila menggunakan masker kain, maka wajib menggunakan kain sebanyak tiga lapis. - Mencuci Tangan
Saat mencuci tangan, harus menggunakan sabun dan air mengalir atau dapat juga menggunakan hand sanitizer (cairan antiseptik berbasis alkohol). - Menjaga Jarak
Minimal satu sampai dua meter untuk menghindari terkena droplet dari orang
yang berbicara, batuk, dan juga bersin. Kemudian, ia juga mengingatkan agar tetap menghindari kerumunan.
Katiga materi inti telah disampaikan dengan pemaparan yang luar biasa dan mudah dimengerti oleh para peserta Mugab baik lajnah maupun nashirat.
Kemudian di sesi tanya jawab, antusiasme dari para peserta sangat tinggi. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan dan pendapat dari peserta. Khususnya peserta nashirat, mereka berupaya menjawab pertanyaan dari Ibu Mutia.
Di sesi penutupan, Ibu Ketda menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemateri dan seluruh peserta atas kehadirannya.
Adapun jumlah seluruh peserta yang hadir yakni 264 orang.
Kemudian, pukul 12.15 WIB acara ditutup dengan doa oleh Ibu Sekretarus Nashirat PPLI beserta ucapan Mubarak atas terselenggaranya Mugab yang begitu semarak.
Kontributor: Anneuqah A. Awal
Editor: Hajar Ummu Fatikh