By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Warta Ahmadiyah
  • Beranda
  • Berita
    • Mancanegara
    • Nasional
    • Daerah
  • Organisasi
    • Ansharullah
    • Khuddam
    • Lajnah Imaillah
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Siaran Pers
Font ResizerAa
Warta AhmadiyahWarta Ahmadiyah
  • Beranda
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Siaran Pers
Pencarian
  • Beranda
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Siaran Pers
Follow US
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
© WartaAhmadiyah
BeritaRabthah

Program ‘Maret Masse’ Ramadhan, Mubaligh Papua Barat Tingkatkan Kualitas Persahabatan

By Amatul Noor Published 11 April 2023 1.1k Views
Share
SHARE

Papua Barat- Mubalig JAI Daerah Papua Barat perkuat persahabatan dengan meluncurkan kembali Program “Maret Masse” bulan Ramadhan 1444H pada Sabtu, 8 April 2023.

Bertempat di Sekretariat Jemaat Ahmadiyah Papua Barat, mengusung tema ‘Lebih dekat dengan suku asli Papua’.

Mubalig Daerah Manokwari, Maulana Rakeeman R.A.M. Jumaan sudah tiga kali meluncurkan Program “Maret Masse” tiap bulan Ramadhan.

Ia menjelaskan Maret Masse merupakan bahasa asli suku Papua. Artinya, memerah batang sagu dan mengambil sari patinya.

“Nama Maret Masse merupakan bahasa asli suku Papua. Artinya, memerah batang sagu dan mengambil sari patinya,” jelas Mubaligh penerimaan penghargaan Ikon Prestasi Pancasila 2021 dari BPIP RI.

Dalam kesempatan ini, Maulana Rakeeman memperlihatkan buku karangan Dr. Yafed Syufi, dosen Universitas Papua (UNIPA) Manokwari yang membahas etnografi trio suku-suku Mpur, Irires dan Meyakh di Kabupaten Tambrauw.

“Jadi, buku ini juga semacam dokumentasi kosakata bahasa Suku Mpur, Irires dan Meyakh serta dokumen demografi karena mencantumkan nama-nama warga di tiap kampung disana,” simpul Penggiat literasi itu.

Hadir sejumlah suku asli asal Kabupaten Tambrauw Papua Barat Daya yaitu, Suku Meyakh, Irires dan Mpur.

Diketahui Suku Mpur merupakan suku terbesar dengan bahasa tutur yang mencakup Suku Meyakh dan Suku Irires.

Di sisi lain pengiat Bunda Literasi, Safei Ricardo Desima menyebutkan agenda ini memperkuat toleransi, dihadiri berbagai tokoh adat dan agama dari LDII, Katolik dan Protestan.

“Acara ini mencerminkan toleransi. Disini, selain tuan rumah Muslim dari Ahmadiyah, ada juga dari LDII dan lainnya. Begitu juga yang dari Kristiani: ada Katolik dan Protestan,” ujarnya.

 

You Might Also Like

Ramadhan Berkah, JAI Depok Bagi Bingkisan untuk Anak Pondok Yatim Dzurrahim

Siswa Madrasah Al-Hikmah Baros Cianjur Ikut Berpartisipasi dalam Pembagian Takjil ke Masyarakat

Silaturahmi Jemaat Ahmadiyah Sintang dengan Ketua MUI, Merajut Ukhuwah di Hari Raya

Jemaat Ahmadiyah Sukabumi Hadiri Giat Sukabumi Harmoni, Semangat Bhineka Tunggal Ika

KH Ubaidillah Ruhiat Sebut Ahmadiyah Berkontribusi Positif di Masyarakat

TAGGED:ahmadiyahPapua Barat
Previous Article Jemaat Ahmadiyah Pagedangan berbagi takjil. Ramadhan Penuh Berkah, Jemaat Ahmadiyah Pagedangan Tangerang Berbagi Takjil Gratis
Next Article JAI lewat Love For All turut hadir dalam kolaborasi media. Hadir di Kolaborasi Media, JAI Turut Andil Menangkal Ekstremisme
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Warta Ahmadiyah

Warta Ahmadiyah merupakan sumber resmi Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang menyajikan ragam informasi seputar kegiatan dan pandangan Ahmadiyah mengenai berbagai hal.

Kategori

  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Kirim Berita

Copyright © 2025 wartaahmadiyah.org All rights reserved.

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?