Semarang- Masjid Jemaat Ahmadiyah Semarang menjadi tuan rumah dalam acara Ngabuburit Kebangsaan yang diadakan oleh Gema FKUB Jawa Tengah pada Minggu, 16 April 2023.
Ketua FKUB Jawa Tengah, KH Taslim Syahlan mengatakan acara tersebut bertujuan untuk membantu kepala daerah dalam merawat kerukunan beragama.
“Dengan adanya acara ini, diharapkan indeks toleransi di Jawa Tengah, khususnya di Semarang, akan lebih stabil,” Katanya.
Tema yang diangkat pada acara tersebut adalah “Puasa dalam Perspektif Agama-Agama”.
Narasumber yang dihadirkan berasal dari perwakilan JAI oleh Mln. Saefullah Ahmad Farouk sebagai Mubda Jateng 3, perwakilan dari Agama Kristen Khatolik oleh Sr. Chatarina SDP, dan perwakilan dari Agama Buddha oleh Sameneri Thira Nimmala.
Hadir juga perwakilan dari Kesbangpol, Pradhana Agung Nugraha yang menyampaikan sambutan dan menekankan pentingnya menghormati peraturan puasa yang berbeda-beda di antara agama-agama.
“Semua agama melaksanakan puasa, namun dengan peraturan yang berbeda beda, dengan tujuan untuk melaksanakan perintah dari Allah SWT,” Ujarnya
Mln. Saefullah Ahmad Farouk menyampaikan pendapatnya tentang acara tersebut.
“Menjadi tuan rumah acara Ngabuburit Kebangsaan menunjukkan bahwa jemaat Semarang dan Masjid Nusrat Jahan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keragaman di Kota Semarang yang sudah berjalan sangat baik selama ini,” Ujar Mubaligh yang gemaar menjalin silaturahmi lintas agama.
“Ini membuktikan bahwa kota Semarang menjadi salah satu kota tertoleran di Indonesia masuk 10 besar, dan bahwa aliran dan komunitas apa pun di Kota Semarang dapat hidup bersama-sama,” Ungkap Mln. Saefullah Ahmad Farouk.
Acara Ngabuburit Kebangsaan tersebut mendapat sambutan yang baik dari masyarakat, karena memperlihatkan keberagaman dan toleransi yang ada di Semarang.
Penting untuk terus mengadakan acara semacam ini untuk memperkuat hubungan antaragama, mempromosikan pemahaman dan toleransi di antara masyarakat beragama yang berbeda.
Dalam acara tersebut, juga disampaikan bahwa puasa adalah ibadah yang dijalankan oleh setiap agama, namun dengan peraturan yang berbeda-beda, dengan tujuan untuk melaksanakan perintah dari Allah SWT.
Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman dan toleransi di antara masyarakat beragama agar dapat hidup bersama dalam keharmonisan.
Melalui acara Ngabuburit Kebangsaan ini, diharapkan dapat memperkuat hubungan antaragama dan mempromosikan pemahaman dan toleransi di antara masyarakat beragama yang berbeda di Semarang.
Selain itu, diharapkan juga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dalam memahami peraturan puasa yang berlaku di setiap agama.
Acara ini mendapat dukungan dari masyarakat karena menunjukkan bahwa keragaman dan toleransi di Semarang dapat berjalan dengan baik.
Dengan adanya acara semacam ini, diharapkan dapat terus memperkuat toleransi dan keharmonisan antaragama di Semarang dan Jawa Tengah secara umum.
Kontributor : Siti Asyifa
Editor: Amatul Noor