Jamaah Islam Ahmadiyah Bandung Kulon, pada hari Sabtu tanggal 10 Oktober 2015, memperkenalkan Islam kepada GKI Taman Cibuntu di Masjid An-Nasir. Mentari pagi yang cerah, turut menyambut kehadiran Tamu yang datang dengan menggunakan kendaraan Angkutan Kota (Angkot) dan mobil pribadi. Jumlah tamu dari GKI Taman Cibuntu yang hadir saat itu berjumlah sekitar 60 orang.
Saudara-saudara dari GKI Taman Cibuntu ini telah lama kami tunggu kedatangannya, tepatnya sudah sejak satu bulan yang lalu mereka menyampaikan surat kunjungan ke Masjid An-Nasir sebagai salah satu dalam rangkaian acara 100 Tahun GKI (Gereja Kristen Indonesia), yang mereka namakan dengan Bulan Keluarga GKI Taman Cibuntu.
Kunjungan dari GKI Taman Cibuntu adalah untuk berbagi informasi tentang Muslim/Islam Ahmadiyah. Pertemuan tersebut diawali dengan pembukaan pada pukul 08.05 oleh Ketua Ahmadiyah Bandung Kulon, yaitu Bapak Irvan Yanur Yana dengan menyampaikan sejarah bagaimana awal mula berdirinya Mesjid An-Nasir yang merupakan Mesjid Ahmadiyah Bandung Kulon.
Dilanjutkan dengan sambutan dari GKI Taman Cibuntu, diwakili oleh Pendeta Samuel yang menyampaikan rasa senangnya dapat berkunjung ke Mesjid, dan kunjungan tersebut merupakan kunjungan pertama beliau ke suatu Mesjid. Juga beliau sangat senang dapat mengenal lebih jauh lagi tentang Agama Islam melalui Islam Ahmadiyah.
Acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Mln. Rahmat Azis sebagai Mubaligh Lokal Ahmadiyah Bandung, beliau menyampaikan seputar perkembangan Islam melalui gerakan Islam Ahmadiyah. Disampaikan pula jumlah pemeluk Muslim/Islam Ahmadiyah yang di seluruh Dunia, dan juga digambarkan oleh beliau tentang struktur di dalam Jemaat Ahmadiyah.
Ada beberapa orang yang bertanya mengenai bagaimana tanggapan Muslim/Islam Ahmadiyah terhadap serangan yang dilakukan oleh pihak intoleran kepada Ahmadiyah terutama kejadian di Cikeusik pada tahun 2011? Pertanyaan lain adalah, apakah benar Ibadah Haji orang Ahmadiyah itu bukan ke Mekah?
Penanya lainnya yaitu Pendeta Ucok, bertanya mengenai adanya hal unik yang dilakukan oleh Islam Ahmadiyah yaitu selain Donor Darah juga Calon Donor Mata, bagaimana proses dan prosedurnya mengingat hal tersebut masih jarang di Indonesia?
Seorang wanita dari rombongan tamu, Ibu Carli bertanya bahwa pernah suatu kali berkunjung ke salah satu Mesjid bukan milik Ahmadiyah namun mendapat penolakan, tetapi kali ini berkunjung ke mesjid milik Islam Ahmadiyah malah disambut dengan ramah, bagaimana untuk menyikapi dan menjelaskan hal yang terjadi tersebut?
Sdr. Nataliel Valentino menyampaikan bahwa penyerangan pada kejadian Cikeusik 2011 silam oleh okmun sangat memprihatinkan, dari kejadian tersebut ada menunjukkan sikap mentali yang buruk yang kurang menghargai sesama.
Adapula masukan dari saudari Tiwi kenapa Ahmadiyah belum mengeluarkan Press Conference mengenai kebenaran ajarannya yang masih sama dengan ajaran Islam pada umumnya, karena peran media saat ini sangat penting dalam memperkenalkan Islam Ahmadiyah, khususnya di Indonesia. Bahkan perempuan berkacamata ini menambahkan bahwa Sosial Media, Televisi, dan Radio adalah sarana yang dapat dimanfaatkan oleh Islam Ahmadiyah dalam mengklarifikasi kekeliuran yang berkembang di masyarakat saat ini.
Namun, karena pertemuan ini sangat terbatas waktu, maka pertemuan berakhir pada pukul 09.10 dan saudara-saudara dari GKI Taman Cibuntu melanjutkan perjalanannya ke rumah ibadah lain yang berada di sekitar Kecamatan Astana Anyar.
By. MKAIbakulCom