Gelora Bung Karno (GBK) terus ‘mempercantik’ diri. Di setiap sudutnya nampak ragam perbaikan tengah dikerjakan. Pemandangan inipun dus menjadikan GBK nampak semakin asri, rapi dan nyaman.
Gerakan renovasi yang masif ini tentunya bukan tanpa alasan. Beberapa hari yang lalu FIFA mengumumkan bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah piala dunia sepakbola U-20 tahun 2021. Dus renovasi ini tentunya akan menjadi bagian tak terpisahkan dalam rangka menyambut tetamu dari berbagai negara.
Dalam rangka mensukseskan hajatan besar ini, Lajnah Imaillah Jakarta Pusat turut berperan serta dalam gerakan ‘Clean up Day’, sebuah gerakan kesadaran untuk mengedukasi masyarakat terkait menjaga kebersihan di GBK, Sabtu (26/10/2019).
Gerakan ini sejatinya bukan yang pertama kali diadakan, beberapa waktu sebelumnyapun gerakan ini telah dilakukan dan meraih apresiasi dari pejabat dinas kebersihan Jakarta Pusat. Namun kali ini sangat istimewa karena diikuti oleh 15 orang non Ahmadi.
Kegiatan ini diisi juga dengan edukasi kesehatan tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), dalam hal ini praktek menyelamatkan korban yang mengalami henti jantung mendadak menggunakan teknik resusitasi jantung paru (CPR) yang dipimpin oleh Ny. Amatul Basith.
“Dalam CPR dikenal tentang masa emas, yaitu sepuluh menit pertama setelah terjadinya henti jantung mendadak. Artinya jika CPR dilakukan dalam rentang waktu tersebut, korban mungkin akan bertahan hidup dan tak mengalami kerusakan otak”, demikian papar beliau.
Nampak para peserta ‘Clean up Day’ menikmati penjelasan ini, terlebih ketika Ibu Atun nama panggilan akrab sang instruktur mempraktekan teknik CPR pada mannequin lalu diikuti oleh para peserta secara bergantian.
Setelah pemaparan materi, acara semakin semarak dengan kegiatan games dan kuis untuk para Nashirat. Gelak dan tawa menyertai keceriaan mereka mengikuti acara ini. Terakhir kegiatan ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Mln. Iskandar Gumay.