Tasikmalaya – Amir Daerah (Amirda) Jemaat Ahmadiyah Tasikmalaya Herisdiana mengapresiasi kegiatan Festival Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan ajang silaturahmi antar pemeluk beragama. Dimana itu bentuk komunikasi dalam menjalin hubungan harmonis serta terciptanya tenggang rasa dan saling menghargai.
“Komunikasi dan silaturahmi antara pemeluk berbagai agama dan lintas kepercayaan perlu terus dibangun di Tasikmalaya ini sehingga tercipta saling menghormati dan menghargai,” ucap Heris kepada Warta Ahmadiyah, Minggu (27/11/2022)
Lebih lanjut, Herisdiana menyebutkan segenap anggota Ahmadiyah Kabupaten Tasikmalaya turut mengucapkan selamat kepada Fatayat NU dan Forum Bhineka Tunggal Ika yang telah menggagas kegiatan tersebut.
“Kami atas nama Pimpinan Daerah Jemaat Ahmadiyah Kabupaten dan Kota Tasikmalaya mengucapkan terimakasih kepada Fatayat NU dan Forum Bhineka Tunggal Ika Tasikmalaya yang telah menggagas acara yang berharga ini,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Ketua Forum Bhinneka Tunggal Ika (FBTI) Tasikmalaya Asep Rijal Al-Asy’ari menanggapi bahwa Festival Bhineka Tunggal Ika merupakan sebuah bukti ikatan Ahmadiyah yang senantiasa selalu bergerak dalam menumbuhkan rasa kebersamaan di Tasikmalaya.
“Untuk saudara-saudaraku di Jemaat Ahmadiyah, festival yang telah berlangsung membuktikan bahwa kita selalu bergerak bersama untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dalam keberagaman yang ada di Indonesia, khususnya di Kota Tasikmalaya,” katanya.
Festival ini juga sekaligus sebagai sarana memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya nilai persaudaraan agar terwujud suasana damai yang indah.
“Festival ini merupakan ikhtiar untuk memberikan pemahaman-pemahaman kepada saudara-saudara kita yang lainnya bahwa damai itu indah, damai itu anugerah, dan kita harus terus menjadi pahlawan-pahlawan toleransi,” lanjutnya.
Asep Rijal pun mengakui bahwa Ahmadiyah Tasikmalaya selalu menjadi pahlawan toleransi.
“Dan saya pikir, Ahmadiyah selalu menjadi pahlawan toleransi untuk sama-sama saling mencintai satu sama lainnya,” tegasnya.
Sebagai penutup, Herisdiana berpesan agar kegiatan seperti ini akan terus berlangsung jauh lebih bermakna serta meriah.
“Semoga kedepan bisa mengadakan kembali dengan lebih bermakna dan meriah,” pesannya.
Festival Bhinneka Tunggal Ika yang berlangsung di GOR Sukapura, Dadaha, tersebut juga dihadiri peserta lain dari beragam aliran agama dan kepercayaan, diantaranya Konghucu, Nahdlatul Ulama (NU), Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (IJABI), Sunda Wiwitan dan Wahidiyah.
Kegiatan yang diprakarsai Fatayat NU dan Forum Bhinneka Tunggal Ika tersebut bertujuan untuk menyelaraskan kembali pandangan bahwa sejak awal Indonesia memang terdiri atas berbagai macam suku, agama, dan bahasa. Acara itu diisi dengan berbagai kegiatan, seperti senam, talkshow dan gelaran budaya yang merepresentasikan kebersamaan antar keberagaman.
Ada pun, Ketua Fatayat NU Kota Tasikmalaya Hj. Affi Endah Navilah dalam sambutannya menegaskan bahwa acara ini bertujuan untuk membangun kesadaran akan pentingnya kebersamaan serta solidaritas.
“Yang perlu diingat bahwa acara ini hanyalah sebuah momentum, yang lebih utama adalah kebersamaan dan solidaritas untuk membangun masyarakat,” jelasnya.
Kontributor: Jihan
Editor: Rafi Assamar