Oleh Jessica Sterland | 22 Februari, 2016
Masjid baru telah sepenuhnya didanai sendiri oleh anggota Ahmadiyah serta anggota masyarakat. Orang-orang telah menyumbangkan sebagian dari upah mereka dan bahkan anak-anak telah menabung dan menyumbangkan uang saku mereka untuk masjid baru. Yang Mulia Mirza Masroor Ahmad adalah tamu kehormatan di Masjid Baitul Ikram, pemimpin spiritual bagi jutaan Muslim Ahmadiyah di seluruh dunia.
Kunjungan ini menandai bertahun-tahun kerja dari setiap anggota komunitas Ahmadiyah. Juga hadir adalah Komandan Tinggi Kepolisian Leicester Gordon Arthur, Walikota dari Konselor Leicester Ted Cassidy, KepalaPolisi Leicestershire Simon Cole dan MP Keith Vaz. Komunitas ini telah bertempat tinggal memusat sekitar 20 tahun tetapi seiring dengan peningkatan jumlah menjadi sekitar 100 keluarga di Leicester mereka yang akan menjadi terlalu besar untuk sebuah pusat yang mereka sebut rumah.
Dr Habib Akram, Presiden Kelompok Muslim Ahmadiyah Leicester, mengatakan:
“Segala sesuatu yang Anda lihat di sekitar sini telah melalui kerja keras dan pengorbanan dari orang-orang yang akan diijinkan Tuhan menggunakan masjid ini di masa depan.
Masjid Baitul Ikram merupakan realisasi dari impian semua anggota masyarakat lokal di sini dan komunitas Muslim Ahmadiyah di seluruh Inggris yang memiliki keinginan agar dibangun masjid pertama mereka di Leicester.”
Kesempatan meningkat bagi masyarakat untuk membeli gedung di dekatnya dalam rangka menciptakan sebuah masjid yang lebih besar dengan fasilitas yang lebih. Anggota aktif terlibat dalam proses dekorasi masjid baru. Masjid baru akan memungkinkan Muslim Ahmadiyah untuk memanfaatkan ruang yang lebih besar 5 kali sehari ibadah-ibadah mereka, untuk pertemuan dan acara yang diadakan sepanjang tahun.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/inggris/feed/” number=”3″]
Seorang peserta muda dari Masjid Baitul Ikram mengutarakan pikiran dan perasaan atas pembukaan masjid baru:
“Rasanya menakjubkan aku sudah menunggu untuk ini begitu lama. Rasanya seperti itu tempat kita sendiri dan lebih jelek.”
Masjid ini dipandang sebagai rumah kedua bagi anggota dan akan menjadi pengingat yang positif dan tak terlupakan bagi mereka dari atas hal yang telah mereka datangi bersama-sama dan dibuat sepenuh hati.
Sumber: Times Of Ahmad | Warta Ahmadiyah
Alih bahasa: Zahroh Ayu Khumayr (ARH Library)