Saat ini saya berpikir bagaimana rasanya bila menjadi Muslim di negeri ini. Terorisme telah meninggalkan banyak ketakutan bagi mereka yang menjadi pengikut Islam. Tidak sedikit yang tengah menyebut semua Muslim harus diusir dari tanah Amerika. Saya akhirnya berpikir bagaimana rasanya bila menjadi Muslim yang cinta damai, agamis di saat ini, terutama jika Anda tinggal di old Niagara Falls yang asri.
Saat saya menyaksikan ada sebuah masjid yang mengadakan donor darah masal pada sabtu lalu, saya penasaran untuk mengunjungi dan mempelajari lebih jauh tentang komunitas ini dan menjadi sahabat baik mereka. Saya tidak ambil bagian dalam kegiatan donor darah tersebut yang orang sebutkan terbilang sukses namun pada Jumat kemarin saya mampir ke Masjid Jemaat Muslim Ahmadiyah yang terletak di Buffalo Chapter 96th Street dan Colvin Boulevard, tepat diujung perbatasan Love Canal.
Di sana saya temui Imam masjidnya, Dr. Nasir Khan, yang menceritakan donor darah adalah salah satu kegiatan nasional dari program 5 tahun kami sejak serangan teroris 9/11. Kampanye “Muslims for Life” awalnya diadakan pada perayaan ke-10 mengenang korban serangan teror tersebut dengan target mengumpulkan 10.000 kantung darah. Dilatarbelakangi alasan bahwa satu kantung dapat menyelamatkan 2 atau 3 jiwa. Sebanyak 1000 kali donor darah telah diadakan di Amerika dan berhasil mengumpulkan 40.000 kantung darah. Jumlah yang potensial untuk menyelamatkan banyak jiwa.
Donor darah diadakan untuk membuat orang-orang menyadari bedanya tindakan teroris Islam dan “True Islam”, Islam hakiki.
“Satu-satunya waktu dimana kami boleh menumpahkan darah adalah saat kami sedang menyelamatkan nyawa seseorang,” (melakukan doroh darah;Pen) kata Khan kepada saya saat, saya megunjungi masjid tersebut.
Herannya,di Pakistan dimana kebanyakan para jamaah di Niagara Falls berasal, kelompok mereka bahkan dianggap bukan Muslim. Mereka mendapatkan persekusi khas di sana.
Jamaah Jemaat Muslim Ahmadiyah The Falls adalah Muslim dan meyakini seorang Masih yang bernama Mirza Ghulam Ahmad.
“Cara pemahaman kami yang berbeda serupa dengan pemahaman Kristen dan Yahudi.”Sementara orang Yahudi sedang menantikan Al-Masih, begitu pula orang Kristen meyakini Al-Masih, Yesus Kristus yang lahir dan wafat sebagai manusia,” Khan menjelaskan.
Komunitas ini mengimani bahwa Ahmad yang lahir pada tahun 1835 adalah benar utusan Tuhan seperti halnya Isa yang memiliki tugas mengakhiri peperangan, menolak penumpahan darah dan membentuk kembali akhlak, keadilan dan perdamaian. Ahmad wafat di India tahun 1908 dan beliau memiliki 5 penerus yang terpilih.
Keyakinan mereka yang demikian menjadi alasan mereka disebut pengikut sesat dari Pemerintah Pakistan.
“Pemerintah Pakistan telah melarang Kami menyebut diri sebagai Muslim,” kata Khan, dia adalah seorang internist dan professor asosiasi di Sekolah Kedokteran di University di Buffalo. Dia menjelaskan jika pengikut Ahmadi yang bekerja di pemerintahan atau pun jajaran militer di sana tidak dapat naik pangkat dan Paspor Pakistan menuntut pemegangnya untuk meyakini bahwa ia bukan pengikut Ahmadi. Beberapa di antara mereka dipenjarakan karena mengucapkan salam Muslim “Assalamu’alaikum, Semoga keselamatan untukmu.”
Di Niagara Falls, Amerika dimana terbentuk kebebasan beragama, kelompok ini hanya berusaha menjalankan ibadah kepada Tuhan. Mereka berusaha mengedukasi tetangga mereka mengenai pengabdian terhadap perdamaian. Cabang mereka mengadakan hampir 30 konferensi antar agama dimana semua golongan agama di Western New York berdiri bersama berbagi nilai-nilai persamaan. Konferensi-konferensi tersebut menarik 75 hingga 150 orang di sebuah hotel di Cheektowaga.
Khan menunjukkan sekeliling masjid tersebut yang jarang dengan dekorasi dan terlihat lebih indah sama dengan gereja ukuran menengah, namun tanpa hiasan seperti di gereja. Ada satu ruang besar atau kapel untuk pertemuan, dan ada dua ruangan berkarpet terpisah masing-masing untuk kaum wanita dan untuk kaum pria. Jumat adalah hari dimana saat itu saya di sana, terdapat puluhan orang yang merespon panggilan shalat lewat pengeras suara.
Khan menawari saya banyak brosur yang tersedia di sana yang menerangkan “True Islam”, Islam hakiki yang menolak segala bentuk terorisme, meyakini persamaan derajat bagi wanita, mengadvokasi kebebasan beragama, mendorong pemisahan antara masjid dan negara, meyakini kesetiaan kepada tanah air dimana ia tinggal, mengenalkan bahwa tak ada agama yang dapat memonopoli keselamatan.
Jadi inilah pesan Jemaat Muslim Ahmadiyah.
Mereka terlihat tidak seperti orang-orang yang harus dikeluarkan dari negeri kita. Namun buktikanlah kata-kata saya.
Jika Anda ingin mengenal mereka lebih jauh maka mereka akan menyambut para pengunjung setiap hari Rabu dalam open house mereka pukul 6 petang.
Temui mereka langsung.
Lalu lihatlah apakah Anda tetap yakin ingin bergabung untuk mengeluarkan mereka dari tanah Amerika?
Michele DeLuca dapat dihungi di 282-2311, ext. 2263 atau via email [email protected]
Alih bahasa: Iin Qurrotul Ain (ARH Library)
Sumber: Ahmadiyya Times