By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Warta Ahmadiyah
Youtube
  • Beranda
  • Berita
    • Mancanegara
    • Nasional
    • Daerah
  • Organisasi
    • Ansharullah
    • Khuddam
    • Lajnah Imaillah
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
Font ResizerAa
Warta AhmadiyahWarta Ahmadiyah
Pencarian
Follow US
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
© WartaAhmadiyah
KhazanahSosok

Keistimewaan Umar bin Abdul Aziz

Last updated: 7 Juni 2015 16:57
By Redaksi 2.5k Views
Share
umar bin abdul aziz
SHARE

Umar bin Abdul Aziz bin Marwan bin Hakam bin Abul Ash bin Umayyah bin Abdusy Syams bin Abdu Manaf. Ibunya bernama Laila Ummu Asim binti Asim bin Umar bin Khaththab. (Khalifah Rasyid ke-2). Menyatu dalam jalur silsilah dengan Nabi Muhammad saw pada Hasyim bin Abdu Manaf bin Qusyay. Bersatu dalam jalur keluarga Khalifah Utsman dengan silsilah‘Utsman bin Affan bin Abul Ash bin Umayyah. Umar bin Abdul Aziz lahir di Mesir pada 61 H/682-683 saat ayahnya menjabat Amir (gubernur) Mesir.

Menjalani remaja dan pendidikan agama dengan beberapa sahabat Nabi saw dan para anak-anak sahabat di Madinah. Menjadi Amir Hejaz (Madinah, Makkah dsk) pada 706 (umur 28 tahun). Mendapat wasiyat untuk menjadi Khalifah oleh Sulaiman bin Abdul Malik bin Marwan. Keistimewaannya:

1. Kendati ditunjuk dengan surat keputusan Khalifah sebelumnya (saat itu telah bercorak kerajaan), beliau menanyakan kerelaan rakyatnya saat memulai menjadi Khalifah bahkan memberi pilihan orang lain;

2. Sedapat mungkin mendekatkan diri dengan Sunnah Nabi saw dan para Khalifah Rasyidah:

3. Menghentikan tradisi mencaci Hadhrat Ali ra dan keluarganya di khotbah menjadi melafalkan ayat ‘innAllaha ya-muru bil ‘adli wal ihsaan…dst’ (Surah an-Nahl; 16:91) yang berlaku hingga kini;

4. Sangat ketat dalam kesederhanaan dan memisahkan antara harta Negara dan harta pribadi;

5. Menghukum cambuk orang yang menyebut Yazid ibn Muawiyah dengan doa ‘radhiyAllahu ‘anhu’ dan ‘amirul mu’minin’ karena ia bukan sahabat Nabi saw dan juga raja yang kejam (Tarikhul Khulafa Imam Suyuti dan Tahdhibut Tahdhib, Imam Hajar Asqalani);

6. Mengurangi secara drastis ekspansi dan konfrontasi militer dengan negeri tetangga non Islam dan fokus ke pembenahan dan harmonisasi internal Muslim; 7. Mengirim misi tabligh via surat dan/atau utusan ke negeri non Muslim seperti ke Sriwijaya (Sumatra), Sind, Afrika, China dan Tibet;

8. Sangat adil dan terbuka. Seorang Hakim utusannya memenangkan gugatan rakyat terhadap penguasa militer daerah yang terbukti salah; 9. Reformasi pengelolaan keuangan, pemasukan meningkat berkali lipat. Beliau menjadi Khalifah pada 717 dan wafat pada 720 (101 H awal abad ke-2 Hijrah). Beliau Khalifah Umayyah yang tidak menunjuk anak sendiri sebagai raja. Beliau juga mendapat penentangan dan intrik dari sebagian keluarga Umayyah sejak menjadi Amir Hejaz. Terindikasi wafat diracun di usia 39. (Dildaar AD)

You Might Also Like

Filosofi Hukuman dalam Islam

Peringati Hari Khilafat, JAI Cipeuyeum Gelar Baksos Sembako Murah.

Rabtah LI Panjalu ke Posyandu Garuda

Inilah Pemimpin Daerah Pembela Minoritas

Muslimah Ahmadiyah Denpasar Berbagi Berkah Ramadhan di Hari Khilafat

By Redaksi
Follow:
MEDIA INFORMASI JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA
Previous Article ahmadiyah-lombok-transito Terusir, jemaat Ahmadiyah Lombok terpaksa masih di pengungsian
Next Article taman belajar al-masroor ahmadiyah madiun Sekilas tentang Taman Belajar Al-Masroor
2 Comments
  • dildaar80 berkata:
    7 Juni 2015 pukul 11:50

    assalamu ‘alaikum

    Ralat silsilah: Ummu Asim bin Asim bin Umar bin Khaththab, harusnya Laila Ummu Asim binti Asim bin Umar bin Khaththab.

    Kewafatan beliau masih kontroversial. Tapi intinya memang tak wajar. Memang satu riwayat menyebutkan beliau dibunuh dengan diracun.

    Soal korespondensi dengan raja sriwijaya, silakan klik:
    http://integralist.blogspot.com/2013/03/sri-indrawarman.html

    Balas
  • warta-ahmadiyah berkata:
    7 Juni 2015 pukul 16:56

    Jazakallah

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Might Also Like

asma-nama-allah-asmaul-husna-warta-ahmadiyah
Khazanah

Jumlah Nama Allah

Redaksi 4 Min Read
NasionalSosok

Acara “I’zaz-E-Party” Jamiah, Penghormatan Terhadap Sang Mujahid Dakwah

Redaksi 6 Min Read
Khazanah

ACARA BAKSOS CABANG BEKASI JABAR 01

Redaksi 6 Min Read
Previous Next
Warta Ahmadiyah

Warta Ahmadiyah merupakan sumber resmi Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang menyajikan ragam informasi seputar kegiatan dan pandangan Ahmadiyah mengenai berbagai hal.

Kategori

  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Kirim Berita

Copyright 2016 – 2023 @wartaahamdiyah.org All rights reserved

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?