London, Inggris- Dalam konvensi tahunan Komunitas Muslim Ahmadiyah di Inggris yang dihadiri lebih dari 8.000 muslimah, Pemimpin Jemaat Muslim Ahmadiyah, Hazrat Mirza Masroor Ahmad menekankan hak-hak perempuan sejati menurut Islam.
Beliau mengatakan, “Kita hidup di masa ketika seruan untuk hak-hak perempuan telah menjadi tren di dunia Barat. Gerakan modern sering didorong alasan egois, bukan cinta atau keinginan tulus akan kesetaraan.”
Huzur menjelaskan bahwa Islam lebih dari 1.400 tahun lalu telah menegakkan hak-hak perempuan dengan memberikan kebebasan, pendidikan, hak waris, dan kebebasan untuk bercerai maupun bekerja.
“Mereka tidak memerlukan pria mana pun untuk memberikan hak atau kesetaraan kepada mereka, karena Allah sendiri telah memuliakan mereka,” ujar Huzur.
“Islam selalu menganjurkan pendidikan anak perempuan dan merupakan yang pertama memberikan hak kepada perempuan untuk mewarisi atau untuk bercerai,” tambah Hazrat Mirza Masroor Ahmad
Huzur mengatakan jika Allah tidak melarang seorang muslimah untuk bekerja atau mengharuskan mereka untuk tetap terbatas di dalam rumah mereka.
Hazrat Mirza Masroor Ahmad menambahkan bahwa hak-hak ini datang dengan tanggung jawab, termasuk kewajiban mengenakan hijab dan menjaga batas interaksi dengan pria.
“Wanita Ahmadi dapat dengan bangga menyatakan bahwa mereka tidak membutuhkan definisi kebebasan duniawi,” tegasnya.
Konvensi ini menegaskan kembali komitmen Komunitas Muslim Ahmadiyah untuk mempromosikan hak-hak perempuan sejati sesuai ajaran Islam.
Selain itu untuk kembali menekankan perlunya keseimbangan antara hak, kebebasan, dan tanggung jawab. *