Tasikmalaya- Komunitas Pegiat Homeopathy Tasikmalaya (KPHT) kembali menjalin kolaborasi dengan Paguyuban DPD Sundawani Tasikmalaya.
Keduanya menggelar pengobatan gratis. Kali ini digelar di Desa Pusaprahayu, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya pada Minggu 6 Juli 2025
Pengobatan ini langsung diminati. Berbondong-bondong warga desa datang untuk mendapatkan layanan kesehatan alternatif berbasis homeopati.
Heri yang merupakan anggota sekaligus panitia pelaksana dari Paguyuban Sundawani, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan yang telah dilakukan sebelumnya.
Baca juga: Lewat Radio, Jemaat Ahmadiyah Yogyakarta Suarakan Pentingnya Toleransi
“Pengobatan gratis ini tidak jauh berbeda dengan kegiatan sebelumnya. Kami berharap kolaborasi ini tidak berhenti sampai di sini agar manfaatnya terus dirasakan masyarakat, khususnya di wilayah Tasikmalaya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Pusparahayu, Rahmat Nugraha, menyampaikan bahwa kali pertama pengobatan homeopati diadakan di desanya. Langsung membawa dampak positif.
Terlihat antusiasme dari kunjungan warga yang berobat cukup tinggi karena banyak yang datang ke posko pengobatan.
Baca juga:Wisata Tarbiyat Ahmadiyah Kampung Anam, Perkokoh Persaudaraan dan Kekeluargaan
“Ini merupakan kali pertama pengobatan homeopati diadakan di Desa Pusaprahayu. Kegiatan ini sangat membantu masyarakat kami, terutama yang memiliki keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan,” ujar Rahmat.
Antusiasme warga, terutama dari kalangan lanjut usia, turut menjadi perhatian Mln. Irfan Maulana, Mubaligh Daerah Jemaat Ahmadiyah Tasikmalaya sekaligus pembina KPHT.
Baca juga: Jemaat Ahmadiyah Yogyakarta Terima Kedatangan Komnas HAM, Ungkap Hubungan dengan Masyarakat
“Saya melihat banyak warga, khususnya lansia yang antusias datang meskipun dari tempat yang cukup jauh. Mereka ingin mengenal lebih dalam tentang homeopati ini. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut dan lebih banyak lagi masyarakat yang bisa merasakan manfaatnya,” ungkap Irfan.
Pengobatan gratis ini tidak hanya menjadi bentuk nyata kepedulian sosial, tetapi juga membuka ruang pengenalan terhadap pengobatan alternatif yang masih jarang dijangkau oleh masyarakat pedesaan di Tasikmalaya.
Adapun, berdasarkan data jumlah masyarakat yang berobat dalam aksi sosial pada akhir penak ini sebanyak 240 orang. *
Kontributor: Adinda
Editor: Talhah Lukman A
