Surabaya – Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menjadi saksi penandatanganan Deklarasi Surabaya yang mengusung tema harmoni ekologis dan inklusi sosial.
Acara ini menghadirkan sejumlah tokoh penting, termasuk Alissa Wahid, Rektor UINSA, serta Amirda Jemaat Ahmadiyah Jawa Timur, yang menegaskan komitmen bersama lintas komunitas agama dalam mendorong keberlanjutan lingkungan dan keadilan sosial.
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya harmoni antara manusia dan lingkungan.
Alissa Wahid, yang juga dikenal sebagai aktivis sosial, menyatakan bahwa kolaborasi lintas agama sangat diperlukan untuk menjawab tantangan global seperti perubahan iklim dan ketimpangan sosial.
Dalam pidatonya, ia menekankan bahwa inklusi sosial tidak hanya sebatas retorika, tetapi harus diwujudkan melalui aksi nyata.
Rektor UINSA juga menyampaikan harapannya agar nilai-nilai ekologis dapat diintegrasikan ke dalam pendidikan tinggi. Ia menyoroti peran perguruan tinggi dalam mencetak generasi muda yang peka terhadap isu lingkungan dan mampu menjadi agen perubahan.
“UINSA berkomitmen menjadikan kampus ini sebagai pusat gerakan keberlanjutan yang berbasis nilai-nilai spiritual,” ungkapnya.
Sementara itu, Jemaat Muslim Ahmadiyah Jawa Timur menegaskan perlunya sinergi antara komunitas keagamaan untuk mewujudkan keadilan sosial.
“Deklarasi ini adalah langkah awal yang menunjukkan bahwa komunitas agama memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga bumi dan membangun masyarakat yang inklusif,” katanya.
Deklarasi Surabaya juga diiringi dengan diskusi panel yang membahas langkah konkret dalam penerapan nilai keberlanjutan di berbagai sektor.
Rekomendasi yang dihasilkan mencakup integrasi perspektif gender, inklusi sosial, dan keberlanjutan ekologis dalam kebijakan publik, khususnya di tingkat lokal.
Acara ini berlangsung di aula utama kampus UINSA dan dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan, mulai dari akademisi, pemuka agama, hingga mahasiswa.
Deklarasi ini diharapkan dapat menjadi landasan kuat bagi kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan masa depan Indonesia yang lebih adil dan berkelanjutan. *
Kontributor: Muhammad Putrajaya
Editor: Talhah Lukman A