Bekasi — Jemaat Ahmadiyah Bekasi mengelar kajian subuh yang dilakukan secara online melalui zoom meeting dan bahas soal bukti pendakwaan Imam Mahdi lewat ilmu astronomi.
Dalam kajian subuh yang digelar Minggu 28 Januari 2024, tampil sebagai narasumber praktisi ilmu astronomi, Dr. Farzand Abdul Latif.
Ia menyampaikan tanda datangnya hari kebangkitan dalam Alquran, tanda kedatangan Isa yang kedua kalinya, tanda kedatangan Imam Mahdi dalam Al-hadits.
Termasuk soal hadits Rasulullah SAW tentang tanda-tanda kedatangan Imam Mahdi berupa fenomena alam yang spesifik berupa gerhana bulan dan gerhana matahari yang terjadi di bulan Ramadhan.
Dalam kesempatan ini, Dr. Farzand Abdul Latif juga menguraikan paparan paparn ilmiah tentang fenomena astronomi dan kaitannya termasuk soal gerhana di Qadian ratusan tahun lalu.
Ppenjelasan terjadinya gerhana selang antara gerhana bulan dan matahari itu 15 hari, partian lunar sclipse of 1894 Mar 21, rumus empiric penentuan letak gerhana, reproduksi perhitungan prediksi kejadian perulangan kejadian gerhana yang sama di Qadian adalah 600 tahun sesuai data NASA.
Dr. Farzand menjelaskan kronologis waktu dimana tahun 1889 merupakan pendakwaan sebagai mujaddid atau pembaharu abad ke-14 era Islam, 1890 pendakwaan sebagai almasih yang dijanjikan, 1891 pendakwaan sebagai Imam Mahdi yang dijanjikan.
Keberatan terhadap pendakwaan Hazrat Mirza Ghulam Ahmad sebagai Imam Mahdi saat itu kata Dr. Farandz adalah nubuatan gerhana bulan dan matahari yang dianggap belum tergenapi.
Nyatanya 13 ramadahan (21 Maret 1894) pukul 19.00-21.30 terjadi gerhana bulan. 28 Nopember (6 April 194 M) pukul 09.00-11.00 terjadi gerhana matahari.
Berita tentang gerhana ini diterbitkan dalam beberapa surat kabar pada waktu itu: Azad dan Civil and Military Gazette.
“Rasulullah SAW tidak mengenal huruf, apalagi astronomi, menubuatkan saat kedatangan Imam Mahdi. Hz Mirza Ghulam Ahmad juga tidak punya pengetahuan akan astronomi tapi dapat memberikan penjelasan tentang nubuatan Rasulullah SAW secara akurat sesuai prediksi astronomi,” jelas Dr Farzand.
Kontributor : Iim Kamila
Editor: Talhah Lukman A