Medan- Jemaat Ahmadiyah Medan berbelasungkawa atas meninggalnya bhikku tertua di Indonesia, YM. Jinadhammo Mahethera.
Diketahui YM. Jinadhammo Mahethera meninggal dunia pada Kamis 26 Januari 2023.
Mendengar berita meninggalnya Bhikku YM Jinadhammo Mahethera, Jemaat Ahmadiyah Medan berbelasungkawa dengan datang langsung ke persemayaman.
“Jemaat Ahmadiyah medan turut mengucapkan bela sungkawa dan turut berduka cita, sabbe sankhara anicca atas wafatnya YM. Jinadhammo Mahetera,” ujar Mubda Sumatera Utara (Sumut), Mln. Muhammad Idris.
Dirinya menyebut jika Bhikku YM. Jinadhammo Mahetera sosok yang penuh dengan kasih dayang dan sebagai seseorang yang banyak mengabdi untuk masyarakat.
“Beliau adalah bikkhu tertua dalam pengkhitmatan dan pengabdiannya di Indonesia dan harapan kami di sini dapat dilanjutkan oleh penerus beliau terutama di perjuangan dalam menebar cinta dan kasih sayang serta perdamaian,” ujar Mln. Muhammad Idris.
“Semoga amal ibadah dan pengabdian beliau diterima sang maha kuasa,” sambungnya.
Salah satu murid Bhikku YM. Jinadhammo Mahetera yakni YM. Bhante Dhirapunno turut menghadiri persemayaman dan ikut berduka cita akan kehilangan sang guru.
Ia mengenang sosok YM. Jinadhammo Mahetera sebagai sosok pemuka agama yang tak segan ke berbagai daerah untuk menyebarkan agama Buddha.
“Terkhususnya di pulau Sumatera dan di seluruh pulau di Indonesia pada umumnya. Beliau adalah sesosok bikkhu yang sangat sederhana jadi salah satu yang beliau ajarkan adalah hidup sederhana dan mudah dilayani,” ujar YM. Bhante Dhirapunno
Menurutnya sang guru memiliki ciri khas dalam mengajarkan pada umat muda yaitu hidup itu Annica.
Dimana secara garis besar mengajarkan bahwa hidup tidak ada yang kekal, segala sesuatu akan mengalami perubahan.
Tidak hanya dihadiri oleh para tokoh agama buddha saja, namun persemayaman YM. Jinadhammo Mahetera juga dihadiri oleh tokoh agama lain.
Editor: Talhah Lukman Ahmad