Ahmadiyah Manislor Ikuti Karnaval Hari Jadi Kota Kuningan ke-516 Ahmadiyah dan PMI bergabung menjadi satu komunitas yang mengusung nilai kemanusiaan.
Kuningan. Tak seperti biasa, Kamis Pagi (04/09) lingkaran Cijoho yang menuju jalan utama kota, sudah dipadati oleh banyak orang dengan pakaian dan atribut yang unik. Alunan musik dan kidung berbahasa Sunda pun terdengar dari keramaian orang yang berkumpul sesuai dengan komunitasnya dari berbagai desa yang berada di Kuningan (Jawa Barat). Dari lingkaran Cijoho hingga Taman Kota yang biasanya digunakan untuk Car Free Day setiap hari Minggu, digunakan untuk Karnaval Hari Jadi Kota Kuningan ke-516. Semua orang yang berada sepanjang jalan tersebut, terjebak dalam euforia.
Karnaval yang dimulai sejak pukul 10.00 WIB, diikuti juga oleh para pemuda Ahmadiyah dari Desa Manislor. 22 Orang lelaki menggunakan kaos berlengan panjang berwarna Jingga, dan 15 Orang Perempuan menggunakan kaos berwarna putih dengan kerudung merah. Mereka menggunakan syal di leher berwarna merah-putih, semakin menambah semarak karnaval. Perpaduan baju yang sangat kontras di tengah teriknya siang. Beberapa orang dari mereka membawa 2 helai spanduk. Spanduk yang bertuliskan KELUARGA BESAR DONOR DARAH MANISLOR, dibawa oleh yang berkaos putih. Sedangkan yang bertuliskan PECINTA ALAM MKAI JAGA BUANA MANISLOR, dibawa para pemuda berkaos jingga. Dan di bagian bawah setiap spanduk bertuliskan LOVE FOR ALL HATRED FOR NONE. Moto yang sudah sangat familiar bagi komunitas Ahmadiyah yang selalu mengusung nilai Cinta agar terciptanya perdamaian dunia.
Meski jumlah pemuda Ahmadiyah yang ikut karnaval tidak sebanyak komunitas dari desa yang lain, hal tersebut tidak mengurangi semangatnya. Pasukan pejalan kaki, diiringi oleh 3 unit mobil pribadi dan 2 unit mini bus dari Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Kuningan. Yap, Ahmadiyah dan PMI bergabung menjadi satu komunitas yang mengusung nilai kemanusiaan. Sepanjang jalan, mereka membagikan selembar kertas yang berisi tentang informasi Bank Darah Gratis. Untuk di daerah Kuningan, Ahmadiyah di Desa Manislor sudah memiliki hubungan baik dengan PMI. Setiap beberapa bulan sekali, PMI selalu berkunjung ke Manislor. Di Desa Manislor, tidaklah sulit bagi PMI mengantongi ratusan darah, karena donor darah sudah menjadi gaya hidup bagi anggota Ahmadiyah Manislor.
Sepanjang sisi jalan sudah dipadati oleh para penonton dan wartawan yang ingin melihat kemeriahan karnaval. Bupati Kuningan beserta jajarannya juga turut menyaksikan karnaval dari atas panggung yang berada di sisi Taman Kota Kuningan. Dari semua komunitas yang hadir, hanya Ahmadiyah dari desa Manislor yang mengusung nilai Kemanusiaan, menawarkan jasa Bank Darah, serta mengkampanyekan donor darah sebagai gaya hidup. Karena mereka beranggapan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi sekitarnya. Dan belumlah sempurna iman seseorang, jika belum bisa memberikan sesuatu yang paling dicintainya. Salah satunya adalah darah. Sekantong darah yang didonorkan sangat berarti bagi manusia yang lain. Dengan donor darah jiiwa raga sehat, orang lain pun selamat. Seperti jargon yang selalu dipekikan oleh pemuda Ahmadiyah selama karnaval berjalan. “Donor Darah! Sehat Jasmani Rohani!” Sekian. (LV)