Bogor – Koordinator Nasional Ahmadiyah Moslem Students Association for Women (Amsaw) Ratu Saleha Ridwan terpilih sebagai peserta Young Interfaith Peacemaker Community (YIPC) Regional Jabodetabek.
Adapun kegiatan tersebut digelar di Pondok Pendawa, Parung Hijau Desa Tegal Jampang Hambulu, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor pada Sabtu hingga Senin 18-20 November 2022.
Ratu menyebutkan alasannya mengikuti kegiatan YIPC Regional Jabodetabek.
Tidak hanya menambah relasi dengan rekan-rekan lintas iman, ia juga ingin menambah pengetahuan serta kesadaran akan merawat perdamaian
“Alasan saya mengikuti kegiatan ini secara pribadi tentunya untuk membangun dan menambah relasi dengan rekan-rekan antar agama,” ujarnya kepada Warta Ahmadiyah, Senin 21 November 2022.
“Selain itu, juga untuk menambah pengetahuan dan semakin membangun kesadaran mengenai perdamaian, untuk kemudian diamalkan dan dibagikan entah untuk internal maupun eksternal Jemaat Ahmadiyah,” sambungnya.
Ratu pun menambahkan kegiatan ini merupakan jembatan untuk membangun komunikasi dengan latar belakang yang berbeda. Terkhusus para Ahmadi yang merupakan agen perdamaian itu sendiri.
“Acara ini juga merupakan momen yang pas untuk membangun dialog dengan rekan-rekan umat Kristiani,” ucapnya
“Terlebih dengan isu yang diangkat dalam kegiatan tersebut mengenai mendamaikan konflik antara Islam-kristen adalah sangat baik bagi Ahmadi sebagai agen perdamaian untuk meluruskan keadaan antar dua agama tersebut,” tambanya.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut memberikan kesan tersendiri kepada Ratu sebagai peserta yang terlibat aktif dalam kegiatan itu.
Terlebih kegiatan peace camp banyak mengandung ilmu serta wawasan baru seputar perdamaian, pengembangan diri, keagamaan, lingkungan, dan ketuhanan.
“Peserta yang hanya terdiri dari umat muslim dan umat kristiani, membuat perbincangan dan dialog semakin intim dan terfokus hanya pada isu kedua agama tersebut,” ujar Ratu.
“Baik itu mengenai agama secara umum maupun golongan di dalam agama,” ungkapanya.
Sedangkan, menurut Ratu Kegiatan yang diinisiasi YIPC Regional Jabodetabek ini bertujuan untuk membekali setiap peserta tentang nilai-nilai perdamaian
“Membekali setiap peserta tentang pentingnya Interfaith Dialogue, yang secara khusus mencari dan menemukan nilai-nilai bersama dari kitab-Kitab suci di ajaran keagamaan untuk pemahaman akan satu sama lain yang lebih baik,” tuturnya.
Selain itu, tujuan dari kegiatan ini membekali para peserta akan pentingnya tubungan harmonis antar sesama dan juga mewujudkan Jabodetabek yang lebih toleran
“Membekali setiap peserta tentang pentingnya membangun hubungan yang damai dengan Allah, diri sendiri, dan sesama serta lingkungan sekitar. Untuk membuat Jabodetabek menjadi wilayah yang lebih toleran,” tegasnya.
Diakhir, Ratu pun berpesan serta mendorong agar para perempuan Ahmadi (Amsaw) turut terlibat dalam kegiatan peace camp atau program kegiatan lintas iman lainnya.
“Mari rekan-rekan semua untuk mau menghadiri kegiatan-kegiatan seperti ini karena sejatinya, sangat membawa manfaat baik bagi kita sendiri, maupun Jemaat Ahmadiyah,” ajaknya.
“Terlebih kita yang merupakan pemudi Ahmadi sebagai bagian dari agen perdamaian dan penebar kebermanfaatan serta cinta kasih sebagaimana moto kita Love For All Hatred For None,”ujarnya.
Selain Ratu, 4 anggota AMSAW lainnya juga turut mengikuti acara tersebut, diantarnya Parwin Salma Z A, Saira Basir, Huges Najma Masroora dan Yasmin Aisyah Raihana. Selain itu hadir pula Muhtamim UT PPMKAI (Pemuda Ahmadiyah) Cimas Ahmad Tahir dan perwakilan AMSA Attaul Wahab Kasbun.
Sebagai catatan, YIPC Indonesia adalah sebuah komunitas pemuda bentukan Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS) Yogyakarta.
Sebuah program studi doktoral lintas agama yang didirikan dalam kerjasama 3 universitas yakni UGM (Universitas Gajah Mada), UIN (Universitas Islam Negeri) Sunan Kalijaga, dan UKDW (Universitas Kristen Duta Wacana).
Saat ini alumni YIPC sebanyak 1500 orang tersebar di berbagai kota di Indonesia dan regional YIPC sudah terbentuk di enam kota, yakni Yogyakarta, Surabaya, Malang, Bandung, Jakarta, dan Medan.
Kontributor: Rafi Assamar
Editor: Talhah Lukman Ahmad