Bogor – Kabar duka datang dari keluarga besar Jemaat Ahmadiyah Indonesia. Amir Nasional Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Maulana Abdul Basit Syahid meninggal dunia pada usia 71 tahun di rumah sakit Sentosa Bogor.
Sekretaris Umum PB JAI menyebut, Maulana Abdul Basit meninggal dunia pada hari Sabtu (8/10) pukil 15.10 WIB.
Jenazah almarhum dimakamkan di Maqbarah Musian Kemang, tempat pemakaman para anggota Ahmadiyah, Minggu (9/10).
Ribuan orang mendatangi rumah dinas almarhum di komplek Kampus Mubarak, Bogor, untuk melayat, menshalatkan, hingga mengantarkan jenazah ke peristirahatan terakhir.
Tampak hadir Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bersama istri, dan mengikuti seluruh prosesi pemakaman hingga akhir.
Kiai Nahdlatul Ulama itu turut menyampaikan rasa duka citanya atas kepergian Maulana Abdul Basit. Namun beliau mengajak seluruh anggota Ahmadiyah agar mengimbangi kesedihan dengan kebahagiaan, karena menurutnya momen sekarang ini adalah saat yang ditunggu oleh almarhum yang telah berpulang ke hadirat Allah SWT
“Hari ini saya berada di rumah kediaman almarhum almaghfurllah bapak Abdul Basit Amir Nasional Jemaat Ahmadiyah Indonesia. Saya dan tentu kita semua keluarga besar Ahmadiyah merasa bersedih, berduka karena ditinggal atas kepulangan almarhum almaghfurllah. Namun, saya ingin mengajak seluruh keluarga besar Ahmadiyah untuk juga mengimbangi rasa duka cita kesedihan itu dengan kebahagiaan, karena inilah saat-saat yang dinanti ditunggu oleh almarhum, karena ini adalah saat-saat beliau kembali berpulang ke hadirat Allah Subhanahu wa Taala,” ujarnya.
Kemudian ia juga berdoa untuk kebaikan Amir Nasional JAI agar Allah Taala memberikan tempat yang sebaik-baiknya.
“Mudah-mudahan beliau berpulang secara husnul khotimah, diampuni segala kesalahan dan kehilafannya, diterima segala amal kebajikannya, dan pada akhirnya Allah tempatkan beliau di tempat yang sebaik-baiknya,” tambahnya.
Kiayi Lukman mengenang Maulana Abdul Basit sebagai sosok tokoh nasional yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Ia mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk dapat meneladani dan melanjutkan nilai-nilai yang dipesankan oleh Almarhum.
“Saya mengenang almarhum sebagai sosok tokoh nasional yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Dimana pun beliau berada, selalu mengedepankan bagaimana kita semua tetap dan senantiasa menjaga harkat derajat martabat kemanusiaan kita, menjaga toleransi dan senantiasa membangun kemaslahatan bersama. Saya pikir inilah nilai-nilai yang menjadi kewajiban kita semua, tidak hanya keluarga besar Ahmadiyah, tapi juga seluruh warga bangsa Indonesia untuk senantiasa bisa meneladani dan melanjutkan apa yang selama ini beliau pesankan,” pungkasnya.