JEMBER – Sabtu (27/2), puluhan orang dari berbagai komunitas mulai berdatangan ke Shalat Centre Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Jember untuk bersilaturahmi. Mereka datang dalam kelompok-kelompok kecil dengan mematuhi protokol kesehatan.
Acara ini digagas oleh Peace Leader Indonesia, Forum Sila Emas dan JAI Jember. Digelar di kediaman Amir Daerah JAI Jatim 3, Ir. Hamid Ahmad, yang juga difungasikan sebagai Shalat Centre.
Forum ini dihadiri oleh 20 orang perwakilan dari berbagai komunitas, diantaranya berasal dari Peace Leader Indonesia, Majlis Musyawarah Antar Gereja, GKJW, Koalisi Perempuan Indonesia, Save NKRI, Forum Sila Emas, Ketua Lesbumi Jember dan Pengasuh Pondok Pesantren Raudatul Darussalam, KH. Misbah
Amir Daerah JAI Jatim 3 mengungkapkan rasa suka citanya atas kunjungan dari berbagai komunitas ke Shalat Centre JAI. Dia juga menyampaikan sikap Ahmadiyah yang siap bersama-sama memperjuangkan perdamaian.
“Warga Jemaat Ahmadiyah di Jember sangat terbuka dan mau bergabung dengan siapa saja yang mencintai perdamaian,” ungkap Ir. Hamid.
Selanjutnya Ketua Majlis Musyawarah Antar Gereja yang merangkap sebagai Ketua Forum Silaturahmi Lintas Iman dan Ellemen Masyarakat (SILA EMAS), Ignatius Sumarwiadi, dalam sambutannya menyampaikan tujuan diselenggarakan acara ini.
“Terselenggaranya forum ini adalah untuk merekatkan persatuan diantara seluruh elemen masyarakat yang ada di Jember,” ujarnya.
Dia juga berharap tidak ada lagi perdebatan teologis, tetapi lebih kepada saling mengenal satu sama lain agar timbul perasaan saling menyayangi.
Dalam silaturahmi kali ini Mubalig Daerah Jatim 3, Maulana Basyarat Ahmad Sanusi mendapat kesempatan untuk menyampaikan Selayang Pandang Jemaat Ahmadiyah Indonesia. Mulai dari kedatangan Ahmadiyah ke tanah Nusantara hingga kiprahnya terhadap bangsa.
“Sudah sangat banyak kiprah Ahmadiyah bagi bangsa Indonesia. Mulai dari masa kemerdekaan, masa orde lama dan baru, pada masa reformasi hingga masa kini. Selain itu ada juga kiprah sosial Ahmadiyah, baik donor darah, donor mata, maupun kerja-kerja Humanity First Indonesia,” jelasnya.
Menanggapi hal itu, KH. Misbah menegaskan bahwa Ahmadiyah merupakan bagian dari Islam.
“Sesuai Rukun Iman dan Islam yang di sampaikan tadi, Ahmadiyah adalah Islam dan kita bersaudara,” tegas pria yang juga pengasuh Ponpes Raudotul Darusalam Jember.
KH. Misbah juga menyampaikan gagasan bahwa persahabatan lintas iman ini harus dikembangkan ke arah kemaslahatan umat. Seperti menggarap bidang bisnis. Dalam kesempatan ini beliau langsung praktik dengan menawarkan produk SDGs (Sustainable Development Goals) berupa sembako dan lain-lain.
“Dengan cara ini persahabatan Lintas Iman akan lebih bermanfaat dan memang menurut hemat saya pada dasarnya musuh bersama setiap kita adalah kemiskinan dan kebodohan, bukan mereka yang berbeda keyakinan,” pungkas Kiayi Nahdatul Ulama.
Forum silaturhami Lintas Iman ini sepakat akan ikut terjun langsung dalam kegiatan sosial membangun desa tertinggal, yang sedang dilaksanakan oleh TMMD (TNI Manunggal Masuk Desa) di desa Silo-Jember. Dengan mendukung kegiatan ini, semua telah ikut merekatkan silaturahmi antar ormas di Kabupaten Jember.
Kontributor: Ghulam
Editor: Syamsa