PADANG – Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Cabang Padang mengunjungi Kantor PCNU (Pengurus Cabang Nahdatul Ulama) Kota Padang di Jalan Sutan Sahrir, depan jembatan Babuai, Kamis (4/2). Kesempatan tersebut juga dimanfaatkan untuk mengucapkan sukacita atas Harlah NU ke-95.
Rombongan Ahmadiyah terdiri dari Mubalig Daerah Sumbar 1, Mubalig Pampangan Amir Daerah Sumbar 1, Ketua Perempuan Ahmadiyah Kota Padang dan Ketua Pemuda Ahmadiyah Kota Padang. Kedatangannya disambut baik oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Padang, Buya Yultel Ardi atau biasa disapa Tuanku Malin beserta jajarannya. Tujuan dari kunjungan tersebut untuk mempererat hubungan Ahmadiyah dengan NU khususnya di Kota Padang dan Sumatera Barat secara umum.
Pertemuan itu dibuka dengan saling memberikan informasi terkait struktur organisasi masing-masing. Buya Tuanku Malin menyampaikan struktur kepengurusan NU dari tingkat nasional, PBNU, PW, hingga ke PC.
Sedangkan Maulana Syaeful Uyun selaku Mubalig JAI Daerah Sumbar 1 menyampaikan bahwa hari lahir kedua organisasi Islam ini berdekatan, Jemaat Ahmadiyah Indonesia pada tahun 1925 sedangkan NU pada tahun 1926.
“Tahun ini Ahmadiyah (Indonesia) Harlah ke-96, NU Harlah ke-95. Ahmadiyah juga sedang dalam rangkaian tasyakur Seabad di Indonesia,” ujarnya.
Maulana Syaeful pun bercerita pada masa jabatan Gus Dur menjadi Presiden, Imam Besar Ahmadiyah atau dikenal sebagai Khalifah Ahmadiyah dapat berkunjung dan diterima baik di Istana Negara pada tahun 2000. Berkat Gus Dur, Khalifah Ahmadiyah tidak hanya datang ke tanah air, tetapi juga bisa berbicara dengan banyak masyarakat Indonesia, bahkan sempat berkunjung ke Padang.
Lebih lanjut, Mubalig Daerah JAI ini menjelaskan akidah Ahmadiyah yang sangat dekat dengan NU. Baik mengenai Khaataman Nabiyyin hingga kedatangan Isa di akhir zaman dan pandangan Ahmadiyah terhadap empat mazhab.
“Bedanya NU belum menyakini Isa Almasih belum datang. Secara akidah NU sangat dekat dengan Ahmadiyah,” lanjutnya.
Penjelasan yang disampaikan oleh Maulana Syaeful ini mendapatkan respons positif dari NU. Salah seorang pengurus PCNU, Zulfikri Agus, berdiri kemudian merangkul Maulana Syaeful seraya mengatakan bahwa Ahmadiyah sama dengan Islam.
“Berarti Ahmadiyah sama Islam kalau begini,” ungkap pengurus PCNU itu.
Acara ditutup dengan pemberian kenang-kenangan buku dari JAI kepada Tuanku Malin. Diantaranya buku Filsafat Ajaran Islam, Inti Ajaran Islam, Bahtera Nuh, Perlunya Seorang Imam Zaman dan Penjelasan Ahmadiyah karya Mirza Ghulam Ahmad selaku pendiri Ahmadiyah.
Kontributor: Ama
Editor: Mubarak