AMSA-AMSAW DIY dan Jateng 3 menyelenggarakan diskusi terkait Islam dan HAM. Diskusi yang diinisiasi oleh PPMKAI bekerja sama dengan PPLI ini sejatinya diadakan untuk memperingati hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional yang dirayakan setiap tanggal 10 Desember.
Inisiasi ini selaras dengan semangat yang dikampanyekan oleh United Nations (UN) alias Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang di tahun 2019 mengangkat tema “Youth Standing Up for Human Rights (Pemuda Membela Hak Asasi Manusia)” dalam menyambut hari HAM Internasional.
Acara yang diselenggarakan di markas Jemaat Sleman diisi 2 narasumber yang berkompeten di bidangnya. Yaitu Dr. Nina Mariani Noor, M.A, Dosen Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga yang juga baru saja menghadiri Forum on Minority Issues ke-12 di Kantor PBB di Geneva, Switzerland pada 29 November 2019, dan Mln. Murtiyono Yusuf Ismail selaku Mubaligh Daerah DIY.
Diskusi yang berlangsung singkat namun padat tersebut berjalan dengan sangat menarik, terlebih lagi banyak pengetahuan baru yang disampaikan oleh Dr. Nina Mariani Noor, khususnya terkait apa itu Hak Asasi Manusia dan penjelasan lebih lanjut terkait dengan HAM.
Salah satu poin penting yang didapat dari pemaparan Dr. Nina adalah, bahwasanya setiap warga negara manapun di seluruh dunia dapat meminta perlindungan dari PBB apabila Hak Asasinya dilanggar, dengan jalan mengikuti prosedur yang tersedia.
Sementara Mln. Murtiyono Yusuf Ismail sendiri lebih banyak menyampaikan terkait perspektif HAM dari kacamata Islam. Seperti misalkan contoh yang beliau angkat bahwa dasar-dasar HAM pada dasarnya telah dicetuskan pertama kali oleh Nabi Muhammad saw melalui Piagam Madinah yang dibuat diawal-awal masa hijrah atau sekitar tahun 622.
Terakhir acara diskusi ditutup dengan doa bersama.