Banjarmasin, (4/12/2019). Lajnah Imaillah Banjarmasin bersama dengan perempuan Interfaith dan LK3 (Lembaga Kajian Keislaman, Kemasyarakatan) menggelar aksi 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan dan anak. Aksi ini diisi dengan rangkaian kegiatan diantaranya Nonton bareng Film “Misti” dan Dialog Publik, di Aula Syalom Khatolik, Gereja Santa Maria, Banjarmasin.
Film “Misti” pun di putar. Banyak dari peserta yang larut terbawa suasana film hingga ada meneteskan air mata. Kisah seorang siswi SMP yang menolak hidup dalam kebodohan, menolak dinikahkan, dan belajar giat demi hidup yang lebih baik di masa depan. Hidup bersama ayah tiri yang seorang penjudi dan pemabuk membuat dia dan ibunya harus menelan pahit dan kerasnya hidup.
Pada saat asik menyaksikan, tiba-tiba film di hentikan ternyata karena adzan berkumandang. Setelah itu film kembali di putar hingga selesai.
Masuk ke acara selanjutnya yaitu materi yang disampaikan oleh beberapa narasumber.
Selanjutnya adalah materi dari Dr. Pdt. Maylinda Sari, M. Th, beliau adalah Akademisi STT-GKE. Beliau menyampaikan tetang Pernikahan Anak dalam Relasi Kuasa. Beliau mengatakan bahwa Injil pun sangat memperhatikan tentang anak. Banyak pasal – pasal yang disampaikan oleh beliau mengenai hal ini.
Yang terakhir penyampaian materi dari Jurnalis CNN Indonesia / IJTI Kalsel yaitu Ny. Nanik Hayati. Beliau menampilkan video kasus pernikahan dini yang sempat viral di Kalimantan Selatan tepatnya di Tapin. Selain itu beliau juga menampilkan kasus serupa dari wilayah Jawa dan Sulawesi. Beliau menyampaikan kepedulian dan baimana redaksi menanggapi hal ini.
Setelah semua materi selesai disampaikan, sesi berikutnya adalah tanya jawab yang di pandu oleh moderator. Ada tiga penanya dengan pertanyaa – pertanyaan yang sangat menarik. Para narasumber pun menjawab sebaik mungkin. Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, sehingga sesi tanya jawab harus diakhiri.
Lantunan ayat suci Al – Qur’an mulai terdengar, tanda kami harus mengakhiri acara ini. Acara di tutup dengan pembacaan puisi yang penuh penghayatan dan membuat hati bergetar. Setelah itu ada sesi foto dan para tamu bersalam-salaman.
Kontributor : Mitha Aulia