Semarang, (13/11). Jemaat Ahmadiyah Semarang diminta untuk menjadi pemateri pada forum diskusi mingguan rutin oleh HMJ Study Agama-agama (SAA) UIN Walisongo Semarang. Materi “Pengenalan Ahmadiyah Secara Umum” disampaikan oleh Mln. Syaefullah Ahmad Farouq selaku mubaligh Cabang Semarang.
Mln. Saefullah membuka materi dengan penjelasan “Apa itu Ahmadiyah” dan mengapa tidak terdapat kata ‘Muslim’ pada nama Jemaat Ahmadiyah. Kemudian pemaparan singkat berkenaan Aqidah dan Fiqih Ahmadiyah, hingga sampai pada penjelasan mengenai misi Hz. Mirza Ghulam Ahmad.as di Dunia sebagai Mujadid, Masih Mu’ud dan Isa Al-masih.
Materi yang disampaikan cukup menarik sehingga memancing pertanyaan-pertanyaan mendasar dari audiens, yakni menanyakan hal-hal kontroversial yang sering kali dituduhkan oleh non Ahmadiyah. “Benarkah kitab Ahmadiyah adalah Tadzkirah” salah satu pertanyaan tersebut timbul karena banyaknya mis-persepsi yang beredar di masyarakat umum mengenai Ahmadiyah.
Untuk meyakinkan jawaban atas tuduhan kitab suci Ahmadiyah, Mln. Saefullah menunjukan Al-Qur’an cetakan pertama DEPAG (Departemen Agama) yang merujuk pada ‘The Holy Qur’an’ tafsir Ahmadiyah oleh Hz. Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad. Bahkan beliau menunjukan bagian pengantar yang mengutip secara langsung dari buku karangan Masih Mau’ud yang berjudul ‘Pengantar Mempelajari Al-Qur’an’. Dimana pada cetakan sekarang kutipan tersebut sudah tidak lagi tercantum. Hal ini tentunya dengan tegas mematahkan tuduhan bahwa kitab suci Ahmadiyah adalah Tadzkirah. Penjelasan di atas mendapatkan respon yang positif bahkan tidak sedikit audiens yang begitu terkesan atas jawaban yang disampaikan.
Betari, selaku pengurus HMJ, menjelaskan bahwa diskusi ini bertujuan agar Mahasiswa SAA dapat mengenal Ahmadiyah secara langsung dari sumbernya serta mengklarifikasi kesalahpahaman atas persepsi yang beredar dalam masyarakat. “Kebetulan beberapa kader SAA kemarin habis ikut live-in Ahmadiyah, 3 hari di Jabar. Makanya untuk follow-up kami undang JAI sekaligus merajut silaturrahmi lebih dekat” jelasnya. Diskusi ditutup dengan pemberian sertifikat oleh HMJ-SAA kepada Mln. Saefullah sebagai kenang-kenangan dan foto bersama.
Reporter : Amsaw Semarang