Cisarua, (5/11). Pagi itu cuaca sangat cerah, Ibu-ibu sedang berjibaku dengan kesibukannya di rumah dan tempat kerja. Namun lain halnya dengan 6 orang anggota Lajnah Cisarua yang menyempatkan waktu untuk pergi ke sebuah tempat acara diadakan penimbangan, pengukuran tinggi badan, pemberian obat cacing dan memberikan sumbangan makanan sehat dengan tujuan pengkidmatan pada masyarakat
Acara ini di laksanakan secara rutin di posyandu Anyelir RW 01 Cibadak desa Kertawangi Cisarua. Setiap bulan pelayanannya berbeda-beda disesuaikan dengan program pemerintah dan untuk bulan ini adalah pemberian obat cacing
Mengapa obat cacing perlu diberikan Cacingan merupakan infeksi yang cukup sering dialami anak-anak, khususnya di Indonesia. Indonesia masih menjadi salah satu negara yang tinggi angka kejadian infeksi cacing. Hasil survei yang dilakukan Kementerian Kesehatan mencatat persentase penyakit infeksi cacing di Indonesia mencapai hampir 96% dan paling sering dialami oleh anak usia sekolah, yaitu usia 5–14 tahun.
Beberapa jenis cacing yang sering menginfeksi anak-anak adalah cacing pita, cacing tambang, cacing kremi, dan cacing gelang. Infeksi karena cacing-cacing tersebut umumnya menimbulkan beberapa gejala, seperti mual, muntah, diare, nyeri perut, gangguan penyerapan zat gizi, dan anemia. Bila hal ini terjadi dalam jangka waktu lama tanpa diatasi dengan baik akan memengaruhi kecerdasan dan kemampuan belajar anak.
Melihat kerugian yang dapat ditimbulkan akibat infeksi cacing, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan setiap anak mengonsumsi obat cacing dua kali setahun atau tiap 6 bulan sekali. Tentu hal ini tidak bertujuan untuk mengobati, melainkan sebagai langkah pencegahan.
Pemberian obat cacing secara berkala telah terbukti efektif untuk mencegah infeksi cacing. Berbagai penelitian menyebutkan bahwa pemberian obat cacing kepada sekelompok anak yang berisiko terinfeksi cacing rupanya dapat meningkatkan berat badan, memperbaiki kemampuan belajar, membantu memusatkan perhatian, dan mencegah cacingan.
Anak-anak dianggap rawan mengalami cacingan karena kesadaran akan kebersihan diri masih kurang dibandingkan orang dewasa. Warga yang tinggal di lingkungan kumuh dan padat. Maksud kumuh di sini adalah lingkungan dengan fasilitas sanitasi yang kurang memadai, seperti toilet yang kurang higienis, rumah di pinggir sungai, dan sebagainya.
Warga yang tinggal atau rutin beraktivitas di lingkungan banyak cacing. Contohnya adalah petani atau peternak yang pekerjaannya banyak bersentuhan dengan tanah.
Selain minum obat cacing, hal penting lainnya untuk mencegah infeksi cacing adalah rajin mencuci tangan menggunakan sabun di air mengalir dan menjaga kebersihan diri serta lingkungan tempat tinggal. Ajari anak cara mencuci tangan yang baik, dan untuk selalu cuci tangan sebelum makan dan setelah bermain agar terhindar dari cacingan.
Berbekal informasi tersebut, jangan ragu lagi untuk memberikan obat cacing pada si Kecil tiap 6 bulan sekali dan mengajarinya kebersihan diri. Karena mencegah selalu lebih baik daripada mengobati.
Anak-anak ternyata suka saat obat di berikan karena rasanya manis apalagi setelah minum obat diberikan hadiah sekitak susu
Kontributor : Nani Suryani Hidayat / Waketda jabar 11