Sebuah momen bersejarah baru saja diukir oleh MTA International di Indonesia. Atas petunjuk Khalifatul Masih Al-Khamis, Hadhrat Mizra Masroor Ahmad (atba), MTA Internasional bekerja sama dengan Palapa menayangkan channel MTA3 Al-Arabiyya melalui satelit Palapa.
Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Syed Naseer Ahmad Shah sahib, Direktur Satelit MTA Internasional, yang datang secara langsung ke Indonesia. Dalam penandatanganan kontrak kerjasama tersebut beliau juga di dampingi oleh Mln Syed Taha Anwar shd, Ketua MTA Studio Indonesia dan Ikha Nurhakim Kohongia, Wakil Ketua MTA Studio Indonesia. Dan Satelit Palapa adalah satelit kedua belas yang disewa oleh MTA International.
Bapak Mln. Abdul Basit, Shd., Amir Nasional Jemaat Ahmadiyah Indonesia mengumumkan kabar bahagia ini kepada seluruh anggota Jemaat di Indonesia. Beliau menuturkan, “Alhamdulillah, pada tanggal 26 April 2019, MTA International telah bekerja sama dengan Satelit Palapa untuk penayangan MTA3 Al-Arabiyya, atau channel MTA berbahasa Arab, di Indonesia. MTA3 Al-Arabiyya dapat diakses melalui parabola yang terhubung langsung melalui Satelit Palapa pada bulan Mei 2019. Ini adalah kali pertama MTA ada di Palapa.”
Palapa adalah serangkaian satelit komunikasi geostationer yang dimiliki oleh Indosat, sebuah perusahaan telekomunikasi Indonesia. Semua satelit diluncurkan oleh Amerika Serikat, dimulai dengan yang pertama pada Juli 1976, ketika Indonesia menjadi negara berkembang pertama yang mengoperasikan sistem satelit domestiknya sendiri.
Hampir seluruh stasiun TV di Indonesia, baik stasiun TV nasional maupun swasta, menayangkan channel mereka melalui Satelit Palapa. Lebih dari seratus juta penduduk Indonesia dapat menikmati tayangan-tanyangan televisi yang disiarkan melalui Palapa. Dan sekarang, mereka dapat menyaksikan tayangan-tayangan MTA3 Al-Arabiyya.
Sementara itu, MTA1 yang menayangkan program-program berbahasa Urdu dan Indonesia, untuk saat ini masih tetap tayang melalui Satelit Asia Sat7, satelit yang juga digunakan oleh stasiun TV internasional lainnya, seperti CNN, Deutsche Welle, Arirang, dan masih banyak lagi.
Kontributor : MTA Indonesia