Siang terik ba’da sholat Dhuhur, Selasa, 10 Maret 2019, Jemaat Gondrong kedatangan tamu 4 orang kristiani. Mereka dari Jakarta berkunjung dalam rangka ingin berdiskusi tetang masalah agama.
Awal cerita, Pak Munim seorang anggota Anshor di Jemaat Gondrong bertabligh mengikuti grup WhatsApp lintas agama. Dalam grup tersebut, beliau menyatakan bahwa Imam Mahdi sudah datang. Pernyataan beliau ditanggapi oleh seseorang yg bernama Pak Luga. Pak Luga Tambunan adalah pendeta yang biasa memberikan ceramah lewat youtube dan juga yang sering mengajak debat dengan beberapa Ustazd. Ia pun lantas mengajak bertukar pikiran dengan Pak Munim. Karena alasan keamanan dimasa saat menjelang pemilu maka atas anjuran Pak Mubaligh Daerah Banten, Mln. Dili Sadili maka yang sedianya acara yang akan dilaksanakan di Blok M Jakarta dipindahkan di Jemaat Gondrong.
Dalam kunjungan tersebut Pak Luga membawa 3 orang rekannya. Kedatangan tamu disambut baik oleh Ketua Cabang, Mln. Dili, Mln. Alimudin, Pak Agus (Sekr. Tabligh Cab Gondrong), Pak Munim, beberapa kaum anggota Anshor dan ditemani juga oleh LI yang diwakili oleh Ibu Ketua, Sekr Tabligh dan Ibu Mubaligh. Tamu diajak ke Guest house yang letaknya tidak jauh dari Mesjid Mahmudah, Gondrong.
Acara diawali dengan pembukaan oleh Pak Agus, Doa pembuka dipimpin Mln. Dili kemudian Sambutan oleh Ketua cabang, Bapak Drs Margani sambil memperkenalkan kaum bapak yang hadir. Beliau menyampaikan bahwa acara ini lebih baik disebut sebagai ajang Silaturrahmi bukan acara Debat seperti yang diinginkan pihak tamu. Debat memberikan kesan negatif, dalam bahasa betawi sama dengan keributan.
Pihak tamu juga memperkenalkan diri, Pak Luga sebagai pendeta, Pa Ernest juga pendeta, dan Bu Susan. mereka berasal dari Gereja Protestan GBI – Jakarta Pusat. Menyampaikan maksud kedatangan adalah ingin mengetahui Imam Mahdi.
Mln. Dili menyampaikan kalimat pendahuluan dengan menerangkan apa itu Ahmadiyah dan Imam Mahdi. Keterangan Mln. Dili disambut dengan sangat antusias oleh Pak Luga. Keingintahuan yang sangat besar dari Pak Luga terlihat dari pernyataan-pernyataannya yang begitu berapi api sehingga ruangan yang cukup luas dipenuhi oleh suara yang menggelegar membuat suasana menjadi sedikit panas. Keinginan silaturrahim dari pihak Jemaat walhasil akhirnya berubah menjadi ajang debat juga.
Waktu berjalan sangat cepat tidak terasa 2 jam sudah berlalu. Masalah Imam mahdi berkembang menjadi penebusan dosa, Yesus anak Tuhan. Masing masing kubu bertahan dengan pendapatnya dengan mengeluarkan ayat-ayat dari Al-qur’an dan juga Bibel. Layaknya perdebatan yang sedang berlangsung di media elektronik.
Kedua belah pihak mengeluarkan argumentasi dari sisi dan cara pandang yang berbeda, menyebabkab debat berjalan panas sangat alot. Ruangan yang sejukpun menjadi panas.
Yang menarik dari diskusi ini adalah disaat Mln. Dili mengajukan argumennya dengan mengeluarkan ayat Al quran yang dipadupadankan dengan ayat dalam Bibel, Pak Luga raut wajahnya sedikit berubah selanjutnya yg tadinya berapi api menjadi sedikit kendur.
Alhamdulillah, ketegangan dalam ruangan mereda walaupun debat tidak menghasilkan titik temu. Akhirnya debat ini dipotong oleh Pak Agus dan diakhiri dengan doa yang dipimpin Mln Dili. Hadirin pun akhirnya bersalam-salaman dan mohon pamit.
Pak Luga dan rombongan merasa belum puas dengan perdebatan ini dan berniat untuk kembali berkunjung ke Jemaat Gondrong. Semoga pertemuan ini membawa hikmah yang baik serta keberkahan. Aamiin.
Kontributor : Sekr. Isyaat LI Gondrong.