TASIKMALAYA – Ekskul Jurnalistik SMA Plus Al-Wahid mengadakan kegiatan pelatihan menulis pada Sabtu (02/02) di Aula SMA Plus Al-Wahid Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya.
Kegiatan yang dihadiri oleh 22 orang anggota ekskul jurnalistik tersebut, dibuka dengan sambutan yang disampaikan oleh pembina ekskul jurnalistik yaitu Dani Sunjana sebagai salah satu guru di SMA Plus Al-Wahid. Dalam sambutannya, Dani menuturkan bahwa kegiatan tersebut memang sudah menjadi program dari ekskul jurnalistik dengan harapan setiap peserta dapat menumbuhkan jiwa jurnalistiknya.
Selain sambutan dari pembina ekskul jurnalistik, sambutan dari Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan pun turut memberikan wejangan untuk para peserta yang hadir pada acara pelatihan tersebut.
“Selama ini Jurnalistik di SMA Plus Al-Wahid lebih fokus ke movie (pembuatan film), padahal kemampuan menulis juga harus diutamakan dalam jurnalistik. Meskipun, sudah banyak mendapatkan penghargaan dalam pembuatan movie, seharusnya kemampuan menulis juga harus ditekankan.” Ujar Syafiyah selaku Wakasek Kesiswaan.
Kepala Sekolah SMA Plus Al-Wahid menitipkan amanatnya yang disampaikan oleh Dani Sunjana bahwa setelah kegiatan pelatihan menulis selesai Kepala Sekolah berharap ada yang dapat meneruskan kebiasaan menulisnya sehingga menjadi penerus pendiri Jemaat Ahmadiyah yang mendapat gelar Sultanul Qalam.
Narasumber pada kegiatan pelatihan tersebut ada tiga yaitu Doni Sutriana dari Wartawan Media Desa, Resa Rosanti sebagai Mahasiswa Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, dan Nurul Khadijah sebagai Mahasiswa Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Garut. Doni Sutriana menyampaikan materi mengenai pengantar mempelajari jurnalistik. Resa Rosanti dan Nurul Khadijah menyampaikan materi mengenai penulisan jurnalistik dasar dan teknik wawancara.
“Menulis itu bukan suatu bakat, tetapi kebiasaan. Jadi kalau kita ingin pandai menulis maka kuncinya adalah menulis, menulis, menulis.” Ungkap Doni.
Kegiatan tersebut tidak hanya di dalam ruangan saja, tetapi juga para peserta melakukan observasi dan wawancara langsung untuk mencari narasumber yang akan dijadikan topik untuk berita. Setelah tulisan para peserta selesai, kemudian diposting diblog jurnalistik Al-Wahid.
“Ketika kita menulis berita, yang harus kita perhatikan juga kita harus mengetahui karakteristik masing-masing media. Karena tiap-tiap media memiliki target pembaca yang berbeda-beda, sehingga kita tidak salah memposisikan tulisan kita.” Ujar Resa.
Acara tersebut berlangsung dengan sangat antusias, terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh para peserta pelatihan. Acara ditutup dengan mendiskusikan rencana tindak lanjut (RTL) dari hasil pelatihan menulis tersebut.
Kontributor : Resa Rosanti