BANDUNG – Dua orang perwakilan dari pemuda Ahmadiyah menghadiri undangan Forum Group Discussion “Pemuda MENJADI Indonesia” yang diadakan oleh Tempo Institute dan Kantor Staff Presiden di Hotel Papandayan, Bandung pada Jum’at 16 November 2018.
FGD yang mengangkat tema mengenai “Pemuda MENJADI (Mendingan Jangan Diam untuk) Indonesia” dimulai pada pukul 08.30 WIB dan dibuka secara resmi oleh Mbak Niniel sebagai perwakilan dari Kantor Staff Presiden.
“Target kami adalah para pemuda seperti kalian, yang memiliki cita-cita besar untuk perubahan Indonesia pada tahun 2045. Mendingan Jangan Diam untuk Indonesia semoga menjadi dorongan untuk kalian bergerak demi kemajuan Indonesia.” Ujar Mbak Niniel.
FGD dibagi dua sesi, yaitu sesi 1 dari pagi sebelum melaksanakan shalat jum’at yang diisi dengan kontrak belajar, membangun dialog, dan indonesia dalam metaplan.
Sesi 1, para peserta FGD menuliskan masalah, tantangan serta hambatan yang mereka rasakan menjadi warga Negara Indonesia. Sesi 2, dilaksanakan setelah shalat jum’at dan makan siang yang diisi dengan pembahasan mengenai pengelolaan Indonesia ke depan dan kontribusi pemuda untuk Indonesia.
Di tengah-tengah sesi FGD tersebut, untuk menghindari kejenuhan para peserta FGD, salah satu peserta FGD yang tergabung ke dalam Tempo Institute memceritakan pengalamannya mengajar anak-anak di Papua selama 5 tahun di atas perahu.
“Dari dulu saya sangat ingin pergi ke Papua dan karena ketertarikan saya terhaap anak-anak dan pendidikan, pada saat saya ke Papua dan melihat anak-anak di sana sangat kurang mendapatkan pendidikan, akhirnya saya berpikir untuk membangun perpustakaan sederhana di sana dan mengajar mereka dengan kemampuan yang saya miliki.” Ucap Rosa Dahlia.
Setelah semua rangkaian FGD selesai, kemudian acara ditutup kembali oleh Mbak Niniel dan setelah itu dilakukan foto bersama.
Kontributor : Resa Rosanti