Semarang – Jemaat Ahmadiyah Semarang menerima kunjungan mahasiswa studi agama-agama UIN Wali Songo dalam rangka visiting sebagai bentuk dari kuliah.
Mubaligh Daerah Jemaat Ahmadiyah Jawa Tengah, Mln. Saefullah di hadapan sekitar 40 mahasiswa memberikan penjelasan seputar Jemaat Ahmadiyah.
Ia menegaskan bahwa Ahmadiyah merupakan organisasi Islam revolusioner yang mengedepankan pembaharuan penafsiran terkait khalifah, kenabian, dan Imam Mahdi.
“Menurut perspektif Ahmadiyah, tidak terdapat pemaknaan teritorial seperti negara untuk berdirinya khalifah, hanya ketaatan kepada pemimpin spiritual (khalifah) dan juga pemimpin negara di tempat mereka tinggal,” ucapnya.
Mln. Saefullah juga menyampaikan terkait sejarah singkat mengenai Ahmadiyah dan arti prinsip love for all, hatred for none atau cinta untuk semua, tidak ada kebencian untuk siapapun.
Sesi acara diskusi pun dipenuhi berbagai pertanyaan oleh mahasiswa studi agama-agama UIN Walisongo.
Kesan positif terhadap jalannya acara diskusi antara mahasiswa dengan Jemaat Ahmadiyah, salah satunya disampaikan Ketua HMJ SAA UIN Walisongo, Afif.
“Setahun lalu, kami sempat berkunjung ke masjid ini untuk visiting kuliah, tetapi saat itu saya belum terlalu memperhatikan apa itu Ahmadiyah,”ujarnya.
“Kali ini, saya ingin tahu lebih dalam tentang sejarah, asal-usul, dan ajaran Ahmadiyah. Dengan kegiatan hari ini dan penjelasan dari Pak Mln Saefullah, keingintahuan saya tentang Ahmadiyah sudah cukup terjawab,” sambung Afif.
Sementara itu Mubaligh Jemaat Ahmadiyah Jateng, Mln. Saefullah menyambut baik kedatangan para mahasiswa.
“Ini acara yang baik. Merupakan bagian dari rabtah untuk memberikan pemahaman dan penjelasan kepada masyarakat Indonesia, khususnya anak muda tentang pentingnya menjaga harmoni keberagaman,” ungkapnya. *
Kontributor: Siti Asyifa