Medan— Rumah Perdamaian Medan kedatangan rombongan mahasiswa dari berbagai kampus guna meneliti tentang Jemaat Ahmadiyah.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Aliansi Sumut Bersatu (ASB) sebuah LSM di Sumatera Utara yang concern terhadap isu-isu keberagaman, toleransi dan advokasi kebebasan beribadah.
Hadir sekitar 20 Mahasiswa dari USU, UNIKA Santo Thomas, UINSU, dan Unpri.
Rombongan diterima langsung oleh Mubda Jemaat Ahmadiyah Sumutera Utara 1, Mln. Muhammad Idris, Mubaligh Jemaat Ahmadiyah Namorambe, Mln. Nasrun Aminullah, dan Ketua Daerah Lajnah Imaillah Sumatera Utara 1, Ana Deliana, NST.
Caroline Simanjuntak mewakili ASB menyampaikan bahwa program ini adalah program tahunan dari ASB yang bertujuan untuk menginisiasi ruang-ruang perjumpaan sehingga terjadi komunikasi serta dialog antar umat beragama dan keyakinan.
Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan informasi langsung dari sumbernya sebagai rujukan sekaligus memberikan klarifikasi atas berbagai isu negatif yang berkembang di luar berkenaan dengan Ahmadiyah.
Mln. Muhammad Idris selaku mubaligh daerah dalam sambutannya sangat mengapresiasi kegiatan ini.
Jemaat Ahmadiyah Medan dan ASB sudah seringkali mengadakan kegiatan bersama dengan mengangkat isu kebebasan beribadah dan berkeyakinan.
Sudah banyak mahasiswa dari berbagai kampus yang datang untuk studi banding atas inisiasi dan kerjasama dengan ASB.
Medan sebagai kota yang dikenal multi etnis, agama dan keyakinan sangat membutuhkan inisiatif dan partisipasi aktif masyarakatnya dalam membangun toleransi dan kerukunan demi terciptanya harmoni dalam kehidupan masyarakat.
Sementara itu Muballigh JAI Namorambe, Mln. Nasrun Aminullah, diminta untuk menyampaikan materi perkenalan Ahmadiyah.
Beliau menjelaskan bahwa Jemaat Ahmadiyah adalah sebuah Jemaat dalam Islam. Ahmadiyah bukan keyakinan dan agama baru. Rukun Islam dan Imannya sama dengan umat Islam yang lain.
Dirinya menjelaskan berkenaan dengan sejarah dari Jemaat Ahmadiyah dengan pendirinya yakni Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as serta motto love for all hatred for none.
Acara atau pertemuan ini berlangsung kurang lebih selama 2 jam dan berjalan hangat.
Kontributor:Khalid Walid Ahmad Khan
Editor: Talhah Lukman Ahmad