Jakarta – Humanity First (HF) Indonesia merupakan bagian dari Humanity First Internasional yang merupakan badan amal non-profit yang memberikan bantuan terhadap korban bencana alam dan pembangunan jangka panjang.
Sejak berdirinya pada tahun 2004, HF Indonesia telah banyak berkontribusi dalam membantu korban bencana. Seperti tsunami Aceh 2004, Gempa Yogyakarta 2006, Gempa Padang 2009, Letusan Merapi 2010, Tsunami Banten 2018, Gempa Lombok 2018, Gempa Palu 2018 dan banyak lagi.
Dalam menjalankan kegiatan-kegiatan tersebut, HF Indonesia memiliki SOP (Standart Operating Procedur) Manajemen Bencana. Berikut alurnya:
1. Membuat greeting atau ucapan berita duka atas bencana yang terjadi,
2. Melihat status bencana dan dampaknya. Jika telah ditetapkan status bencana nasional atau daerah oleh pemerintah dan berdampak luas, maka HF Indonesia mengadakan meeting respon tanggap darurat terkait bencana tersebut,
3. HF Indonesia akan berkoordinasi dengan jaringan lokal untuk meminta bantuan dan mempercepat assesment melalui form assesment yang disiapkan, sehingga bisa mendapatkan infomasi terkait dampak bencana,
4. HF Indonesia mengadakan rapat lanjutan untuk menentukan respon apa yang akan dilakukan berdasarkan kondisi lapangan dan melihat kekuatan yang dimiliki, baik SDM pusat maupun lokal, dan juga dana. Karena dalam tanggap darurat bencana, sumber dana HF Indonesia hanya dari mekanisme fundraising atau donasi,
5. Setelah diputuskan dalam rapat mengenai repon apa yang akan dilakukan, maka tim kreatif HF Indonesia akan mempublikasi kondisi update di lapangan berdasarkan data-data dari relawan lapangan serta form assesment. Selain itu juga mempublikasi penggalangan dana,
6. HF Indonesia mengajak masyarakat untuk berdonasi. Bisa langsung melalui rekening HF Indonesia atau link website donasi HF yang dibagikan,
7. HF Indonesia akan melakukan komunikasi dengan flyer atau video kepada para donatur dengan mengeluarkan update donasi yang diterima serta update kegiatan yang dilakukan oleh tim tanggap darurat bencana di lapangan. Biasanya yang disampaikan mengenai berapa banyak bantuan yang diberikan, berapa penerima manfaat dan jenis bantuannya. Informasi itu akan terus dikeluarkan selama proses tanggap darurat bencana masih berlangsung dan mekanisme fundraising belum dinyatakan ditutup,
8. Setelah selesai kegiatan tanggap darurat bencana, HF Indonesia akan mengeluarkan laporan berupa informasi bahwa kegiatan tanggap darurat bencana dinyatakan selesai dan donasi ditutup. Kemudian HF Indonesia akan memberitahukan info terakhir terkait bantuan yang diberikan, mulai dari jenis, jumlah bantuan, jumlah penerima, wilayah penerima, hingga donasi yang masuk. Hal itu dilakukan sebagai bentuk akuntabel organisasi atas donasi yang diberikan,
9. Semua bentuk bantuan yang diberikan oleh para donatur akan diolah oleh HF Indonesia dengan menyesuaikan kebutuhan korban dilapangan, seperti dapur umum, pelayanan medis, pembagian sembako, membuat hunian sementara dari tenda dan lainnya.