By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Warta Ahmadiyah
Youtube
  • Beranda
  • Berita
    • Mancanegara
    • Nasional
    • Daerah
  • Organisasi
    • Ansharullah
    • Khuddam
    • Lajnah Imaillah
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
Font ResizerAa
Warta AhmadiyahWarta Ahmadiyah
Pencarian
Follow US
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
© WartaAhmadiyah
NasionalSosok

Inilah Pemimpin Daerah Pembela Minoritas

Last updated: 22 September 2015 15:30
By Redaksi 391 Views
Share
SHARE

Memberikan ruang dan menjamin hak-hak minoritas menjadi syarat membangun bangsa. Ini diyakini betul oleh Bupati Wonosobo Drs. H. Abdul Kholiq Arif, M.Si..

“Jika sebuah negara tidak mengenali hak kaum minoritas dan hak asasi manusia, termasuk hak perempuan, kita tidak akan mempunyai kestabilan dan kesejahteraan,” ujar Abdul Kholiq penuh keteguhan ketika menyampaikan Kuliah Umum di depan para peserta Konferensi Nasional Hak Kebebasan Beragama/Berkeyakinan di Kuningan Royal Hotel (3/6/2014).

Bagi mantan wartawan Jawa Pos ini, mengelola kabupaten Wonosobo yang plural, baik agama (Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu) maupun keyakinan (NU, Muhammadiyah, Ahmadiyah, Syiah, Alif Rebo Wage atau Aboge, Salafi, dll.), dibutuhkan komunikasi yang baik kepada seluruh elemen masyarakat dan stakeholders. Dalam Kuliah Umum bertajuk “Pengalaman Pemerintah Kabupaten Wonosobo dalam Mengelola Keberagaman” kerjasama The Indonesia Legal Resource Center (ILRC), LBH Jakarta, AWC Universitas Indonesia, CRCS Universitas Gajah Mada, Yayasan Cahaya Guru, SEJUK dan HIVOS, Bupati Wonosobo memaparkan sepak terjangnya dalam merespon berbagai ketegangan-ketegangan di wilayahnya yang dipicu ancaman kelompok-kelompok Islam yang oleh sang Bupati disebut kelompok yang mengaku paling benar sendiri, yang senang mengkapling-kapling surga.

Sebelum terjadi aksi-aksi kekerasan, mereka harus segera didekati dulu dan diajak bicara dengan memberikan pemahaman untuk saling menghormati dan sama-sama menciptakan wilayah Wonosobo yang damai. Begitu upaya preventif yang ia tempuh. “Preman-preman pun harus dirangkul,” sambungnya.

Sebaliknya, jika kelompok yang merasa paling benar sendiri dan mengkapling-kapling surga itu “mencacah-cacah” hak-hak orang lain (bertindak sewenang-wenang-red), ia pun tidak segan-segan memerintahkan aparat kepolisian untuk “mencacah-cacah” mereka.

Karena itulah dialog dan berbagai pendekatan persuasif oleh sang bupati yang mengaku pernah menjadi muridnya Gus Dur ini tidak hanya didorong kepada aparat kepolisian, tentara dan tokoh-tokoh lintas agama, tetapi juga dengan mengembangkan komunitas-komunitas kecil di Wonosobo yang kini tersebar di sekitar 870 dusun, termasuk perempuan yang di dalamnya kelompok perempuan petani.

“Sekarang Wonosobo tengah mencanangkan menjadi kota yang menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia dengan membangun fasilitas-fasilitas yang ramah dan memihak kelompok perempuan, difabel, dan anak-anak,” demikian optimisme Khiliq Arif yang pada tanggal 23 Mei lalu diganjar “Penghargaan Pluralisme” sebagai pemimpin daerah penegak kebebasan beragama dan berkeyakinan oleh Jaringan Antariman Indonesia. (Thowik SEJUK)

You Might Also Like

Darurat Kebhinekaan, Peneliti dan Antropolog Tekankan Perlunya Peran Islam Moderat

Kunjungi Media Center Nasional. PELITA Padang : Ruang Perjumpaan akan Melahirkan Dialog Perdamaian dan Kerja-Kerja Kemanusiaan”

Clean The City Heboh di Kota Penyelenggara Asian Games 2018

Okky Madasari Novelis Indonesia yang Go International.

Menteri Agama Tawarkan Solusi Hadapi Gerakan Intoleransi

TAGGED:Bupati Wonosobo Drs. H. Abdul Kholiq Arifhak-hak minoritasKonferensi Nasional Hak Kebebasan Beragama/Berkeyakinan
By Redaksi
Follow:
MEDIA INFORMASI JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA
Previous Article Bupati Wonosobo: Saya tidak mau bubarkan Ahmadiyah!
Next Article Imam Jamaah Muslim Ahmadiyah tiba di Jerman
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Might Also Like

mariam sajjad asifa maqbool uzma dur-re-sameen menduduki 3 besar ujian AKU-EB
MancanegaraSosok

Uzma Durre Sameen Siswi dari Rabwah menduduki 3 besar dalam ujian Aga Khan University Examination Board (AKU-EB)

Redaksi 3 Min Read
Peserta Kursus pendidikan Agama 2023
BeritaNasional

Jadikan Rasulullah Teladan, Mubaligh Ahmadiyah Himbau Generasi Muda Hindari Pergaulan Bebas

Redaksi 3 Min Read
PGI
BeritaNasional

Politisasi Isu Agama Turun Tetapi Masih Sulit Pemenuhan Hak Beribadah

Redaksi 2 Min Read
Previous Next
Warta Ahmadiyah

Warta Ahmadiyah merupakan sumber resmi Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang menyajikan ragam informasi seputar kegiatan dan pandangan Ahmadiyah mengenai berbagai hal.

Kategori

  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Kirim Berita

Copyright 2016 – 2023 @wartaahamdiyah.org All rights reserved

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?