Pekanbaru, (10/7). Diskusi santai terkait Ahmadiyah berlangsung menarik. Dalam hal ini Mln. Zulfikar Ahmad Damanik dan Mln. Asif Mu’iin Mulyana (Ahmadiyah) memberikan penjelasan secara apik terkait profil Ahmadiyah. Hadir rekan diskusi dari dua institusi yang selama ini dikenal dengan pergerakannya yang moderat yakni Raja Inal Dalimunte dari Gusdurian dan Irsyad serta Nanro dari PMII.
Diskusi yang berjalan dengan interaktif ini menyisakan rasa kagum bagi para pesertanya. Penjelasan tentang Tadzkirah yang selama ini dianggap sebagai kitab suci Ahmadiyah, sungguh mencengangkan yang berujung pada keyakinan bahwa kitab suci Ahmadiyah adalah Al-Qur’an.
Proses diskusi pun diselingi dengan menyimak Chanel MTA (Muslim TV Ahmadiyah), dus rasa kaget pun menyeruak ketika para peserta tersadar bahwa Ahmadiyah memiliki TV Dakwah berskala internasional dengan kwalitas teknologi yang sangat canggih.
Selain itu para peserta merasa kagum dengan penjelasan yang sarat dengan fakta bahwa Ahmadiyah melakukan pembangunan masjid di seluruh dunia termasuk di Inggris, Jerman dan berbagai negeri lainnya.
Kekaguman lainnya pun muncul ketika para peserta diskusi mengetahui bahwa Ahmadiyah memiliki peran yang luar biasa bagi kemerdekaan Indonesia ini, yang mana terdapat beberapa pahlawan yang merupakan penganut Ahmadiyah seperti misalnya WR. Supratman, Arif Rahman Hakim dan lain-lain.
Di akhir diskusi peserta pun kembali mendapatkan kebahagiaan karena mendapatkan hadiah berupa Kalender Ahmadiyah, Brosur-brosur Ahmadiyah dan Kaset VCD tentang Da’wah Islam di Eropa. Semoga diskusi ini dapat terus berlanjut dan semakin banyak sahabat-sahabat dari berbagai kalangan Mahasiswa, LSM dan Ormas mengenal Ahmadiyah lebih dalam.
Kontributor : Mln. Zulfikar Ahmad Damanik / Mubda Ridar 1